Muhammad Riza Chalid
“The Gasoline Godfather”
Energyworld.CO.ID – Sejak transkrip rekaman pembicaraan lobi perpanjangan kontrak Freeport yang juga melibatkan Ketua DPR Setya Novanto, terdapat nama Muhammad Riza Chalid yang juga di sebut dalam laporan Menteri ESDM, Sudirman Said ke MKD. Riza ditulis Sudirman sebagai salah satu pihak yang ikut dalam pertemuan lobi perpanjangan kontrak Freeport dengan Bos Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin.
Riza selama ini dikenal sebagai seorang pengusaha besar yang sudaH malang melintang dalam perdagangan bahan bakar minyak (BBM). Riza sudah terjun ke bisnis minyak sejak Presiden Soeharto. Selain kesohor sebagai saudagar minyak, Riza Chalid juga memiliki saham di AirAsia Indonesia, salah satu pemegang saham tempat hiburan anak Kidzania, dan beberapa perusahaan lainnya.
Selama ini, Riza dikenal dengan sebutan “The Gasoline Godfather” di Singapura, karena kepiawaiannya dalam mengurusi tender-tender pengadaan minyak. Dan disebutkan bahwa Riza adalah juga orang yang mengendalikan bisnis PETRAL selama puluhan tahun. Pria keturunan Arab ini sejak lama dikenal dekat dengan keluarga Cendana.
Dia dikenal sebagai seorang yang rendah hati, namun siapapun pejabat Pertamina termasuk Dirut Pertamina, akan “gemetar dan tunduk” jika bertemu sosok Riza. Tak hanya itu, siapapun pejabat Pertamina yang melawan perintahnya, dipastikan akan terpental. Kejadian ini dialami oleh Ari Soemarno, mantan dirut Pertamina yang akhirnya lengser.
Dan kabarnya, tidak ada pengusaha minyak di Singapura yang tidak mengenal Riza Chalid. Mereka bahkan mengakui kehebatannya, dimana separuh dari import minyak Indonesia dia kuasai dan tak ada perusahaan lain yang berani melawan sang “Godfather”.
Diketahui, dalam menjalankan gurita bisnisnya, Riza memiliki lima anak perusahaan lainnya yaitu Supreme Energy, Orion Oil, Paramount Petro, Straits Oil dan Cosmic Petroleum. Semua perusahaan ini berbasis di Singapura dan terdaftar di Virgin Island yang dikenal sebagai wilayah bebas pajak. Dan dengan kekuatan bisnisnya, dikabarkan bahwa merekalah yang selalu menghalangi rencana-rencana pembangunan kilang pengolahan BBM dan perbaikan kilang-kilang minyak di Indonesia yang memang sudah uzur.
Bahkan penyelesaian PT TPPI Tuban yang mangkrak dengan kerugian besar negara, disebut-sebut karena pengaruh Riza dan kawan-kawan. Bisa dikatakan, Riza merupakan sosok yang membuat Indonesia sangat tergantung pada import BBM.
Di samping minyak, Riza juga diketahui memiliki banyak usaha lainnya. Ia disebut sebagai pemilik dari Pacific Place, sebuah mal elit di jantung Jakarta, disamping beberapa properti elit lainnya. Ia juga mengantongi konsesi beberapa tambang dan perkebunan besar yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Meski kerap diperbincangkan, namun sosok pria yang satu ini sangat jarang bahkan hampir tidak pernah terlihat. Muhammad Riza Chalid memang identik dengan bisnis perminyakan di Tanah Air. Riza Chalid juga dikenal sebagai pemilik Kidzania yang merupakan sebuah pusat rekreasi berkonsep edutainment yang unik bagi anak-anak usia 2-16 tahun.
Di kalangan pengusaha minyak, nama Muhammad Riza Chalid dikenal sangat disegani. Pria yang akrab disapa Riza ini kabarnya cukup low profile dan jarang disorot awak media. Pria yang dikenal berjiwa sosial ini juga mendirikan sekolah Islam Internasional Al Jabr di Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Namun, meski kerap di tuding sebagai mafia, Riza hampir tak tersentuh oleh hukum. Rupanya, selain dikenal licin dalam bisnis, dia juga piawai dalam kasus yang kerap mengaitkan namanya. Apakah sosok yang juga dikenal dermawan ini bisa disamakan dengan tokoh “Robin Hood”? (bersambung)