Maroef Sjamsoeddin
Amankan Buruh Freeport, Akhirnya Presdir Freeport Indonesia
ENERGYWORLD.co.id – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Maroef Sjamsoeddin, telah memberikan keterangannya di hadapan Mahkamah Kehormatan Dewan pada Kamis, 3 Desember 2015 terkait laporan Menteri ESDM, Sudirman Said ke MKD. Maroef pun dimintai keterangan MKD karena terlibat dalam pertemuan dengan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid beberapa waktu lalu. Maroef juga mengaku sebagai pihak yang merekam percakapan dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan tersebut yang kemudian dilaporkan oleh Menteri ESDM, Sudirman Said, ke MKD. Selain sebagai orang yang terlibat langsung dalam pertemuan, Maroef disebut Sudirman sebagai orang yang memberikan rekaman pembicaraan dalam pertemuan itu.
Nama Maroef Sjamsoeddin mulai dikenal masyarakat luas setelah dirinya dipercaya sebagai Presiden Direktur Freeport Indonesia, menggantikan Rozik B Soetjipto yang memasuki masa pensiun. Semenjak itu, namanya pun kerap muncul seiring dengan isu yang terus terjadi mengenai Freeport.
Untuk diketahui, Maroef merupakan purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Udara dari Korps Pasukan Khas yang merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1980 Sudirman Said Hotel Rimba Papua Milik Freeport di Timika Papua (dok ewi)
Adik kandung mantan Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI (Purn), Sjafrie Sjamsoeddin, ini sangat berpengalaman di bidang intelijen.
Selama berkarir di militer, Maroef diketahui malang melintang di bidang intelijen. Pernah menjabat perwira menengah di Badan Intelijen Negara (BIN) dan menjabat Direktur Kontra Separatisme Deputi III BIN.
Puncak karir militernya pun berakhir di BIN sebagai Wakil Kepala BIN periode 2011-2014. Maroef pensiun dengan menyandang bintang dua di pundaknya.
Dan setelah pensiun dari militer, pada 7 Januari 2015, Maroef dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Presiden Direktur Freeport Indonesia.
Chairman of Board Freepor-McMoRan, James Robert Moffett (Jim Bob) sendiri yang menawarkan jabatan prestisius itu kepada peraih gelar Master of Business Administration dari Jakarta Institute Management Studies ini.
Salah satu pertimbangan Jim Bob menawarkan jabatan Presdir Freeport Indonesia kepada Maroef adalah kiprahnya saat masih menjabat sebagai Wakil Kepala BIN dalam menangani pemogokan di pertambangan Freeport pada 2011 lalu.
Kenapa Presiden Direktur (Presdir) Freeport Indonesia yang ditunjuk berasal dari purnawirawan TNI? Inilah yang menjadi pertanyaan besar yang harus diajukan kepada James R Moffett, Chairman of the Board of FCX, di Amerika Serikat sana.
Pertanyaan selanjutnya apakah Boss Freeport James R. Moffett yang menunjuk Mantan Wakabin yang diduga selama ini juga sebagai pemilik perusahaan Harmoni Selaras (HS) yang juga vendor Freeport untuk urusan jasa keamanan ini akan ikut berupaya Perpanjangan Kontrak sampai 2041 yang izin kontrak PT Freeport berakhir pada 2021, dan ada upaya bisa diperpanjang dua tahun sebelum kontrak habis.
Pemerintah punya MoU dengan PT Freeport tentang kesepakatan enam isu yang diteken enam bulan sebelumnya yang jatuh tempo yaitu 24 Januari 2014.
Sebelum tanggal tersebut amandemen kontrak Freeport harus ditanda tangani terlebih dahulu.
Namun banyak pihak pengangkatan Maroef Sjamsuddin sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia yang baru dikhawatirkan akan membawa pendekatan militeristik dalam kepemimpinannya.
Bahkan sejumlah kalangan di internal juga nampaknya unhappy saat terima surat pengumunan akan diangkatnya Mantan Wakil Kepala BIN (Waka BIN) itu akan memimpin dengan pendekatan keamanan intelijen. seolah Papua ini bergeser dari pendekatan sipil ke pendekatan militer, dan ini menandakan Papua jadi mundur kalau mengunakan militer.
Ada empat klausul diajukan pemerintah Indonesia untuk Freeport jika ingin memperpanjang kontraknya sampai 2041.
Keempat itu meliputi penempatan direksi dalam tubuh manajemen Freeport yang berasal Pemerintah, adanya alokasi khusus dana pengembangan bagi masyarakat di sekitar wilayah tambang atau yang lazim disebut Corporate Social Responsibility (CSR); pengetatan prosedur keselamatan kegiatan produksi; dan yang terakhir Freeport wajib membangun pabrik pengolahan konsentrat tambahan (Smelter) di Papua.
“Sekarang sedang disusun drafnya,” ujar Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, R. Sukhyar waktu masih menjabat Dirjen di Jakarta, Selasa (30/12/2014) .
Adanya tambahan empat klausul ini, artinya Freeport akan mendapatkan kewajiban baru untuk bisa tetap beroperasi di Indonesia. Di luar empat klausul baru, perusahaan pertambangan asal Amerika Serikat tersebut masih belum menyepakati salah satu klausul awal dalam amandemen kontrak pertama terkait penerimaan negara.
Pemerintah diketahui saat ini, tengah mematangkan rencana penerbitan aturan baru terkait perubahan status kontrak Freeport dari Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) paska habisnya kontrak di 2021. Dimana aturan tersebut akan membedah kewajiban dan besaran pajak yang harus dibayarkan Freeport paska kontrak diperbarui.
Freeport dapat meneruskan operasinya di Indonesia jika menyanggupi klausul-klausul yang ada dan memperoleh perpanjangan kontrak dari Pemerintah. “Sekarang PPh (Pajak Penghasilan) dia itu 35 persen sesuai amandemen kontrak tapi aturan yang ada (dari Kementerian Keuangan) cuma 25 persen. Jadi jangan sampai turun,” katanya.
Seperti diketahui nampaknya keempat syarat ini bakal disepakati ditengah gejolak internal Freeport yang saat ini rame, karena sejumlah petinggi sudah dipensiunkan tanpa alasan yang jelas.
Sumber Jakartasatu di Freeport bahkan Presiden Direktur saat itu Rozik B Soetjipto sebagai Presiden Dikrektur PT Freeport Indonesia memang jarang ke kantor anehnya paska gonjang ganjing “New era agreement” di cabut.
Sumber kami juga mengabarkan bahwa saat ini bahkan bos besar James R Moffett, Chairman of the Board of FCX, dari Amerika Serikat sering berada di Jakarta dan sedang loby agar Kontrak Karya Freeport yang akan berakhir 2021, agar bisa diperpanjang kembali sampai 2041. Maklum Freeport lahan tambang Timika itu masih memiliki kandungan yang bisa diekplorasi bisa sampai 2042. Menurut sumber kami juga bahwa James R Moffett, Chairman of the Board of FCX, ini banyak loby ke orang lama petinggi orde baru, seperti GK, BH, SP, dan orang-orang lama ESDM.
Bisa jadi juga hasil itu Moffet menyimpulkan dan pada 7 Januari 2015 telah mengeluarkan memo dimana PT Freeport Indonesia yang akhirnya menunjuk mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara Maroef Sjamsuddin sebagai presiden direktur baru menggantikan Rozik B Soetjipto yang sejak awal Desember 2014 sudah jarang ngantor, namun alasan PT FI akan memasuki masa pensiun. Padahal Rozik dikabarkan sebenarnya dianggap gagal untuk berusaha memperpanjang KK. sehingga akhirnya dari sumber dikabarkan ada surat yang datang dari James R. Moffet soal Pengumuman Penunjukan Presiden Direktur PTFI tertangal 7 Januari 2015 isinya Maroef Sjamsoeddin akan ditunjuk sebagai Presiden Direktur PTFI menggantikan Rozik B. Soetjipto sebuah memo itu ditulis dalam dwi bahasa (Indonesia dan Inggris) dan Siaran pers Freeport di Jakarta, menyebutkan, dari PTFI mengatakan
“Terakhir, beliau adalah purnawirawan Marsekal Muda TNI AU,” kata Juru Bicara Freeport Kusniah Primayanti atau lebih dikenal dengan nama Daisy Primayanti waktu itu.
Sumber kami dilingkaran Freeport mengatakan sedikit banyak mengetahui siapa sebenarnya Maroef Sjamsuddin setelah melakukan investigas lebih lanjut bahwa Maroef Sjamsuddin selain mantan WakaBIN ia juga salah satu vendor dari Freeport Indonesia untuk jasa keamanan, dengan bendera PT Harmoni Sinergi (HS) dimana pada Deputi Operasi PT Harmoni Sinergi, Mayjen (Purn) Sumartono dan Maroef Sjamsuddin adalah salah satu pemilik dan direksi. “Dia pemilik atau salah satu direksi PT HS,”ujar sumber kami yang enggan disebutkan namanya.
PT HS memang pernah melatih sebanyak 116 calon tenaga satuan pengamanan (satpam) PT. Freeport Indonesia mengikuti pelatihan di Serang, Provinsi Banten. Pelatihan selama 45 hari itu dilakukan dibawah naungan PT Mawar Sebelas bekerjasama dengan PT Mitra Siaga dan PT Harmoni Sinergi dengan bantuan personil Grup 1 Kopassus.
Direktur PT Mawar Sebelas, Anik Fitri Wandriani waktu itu mengatakan, kegiatan pelatihan calon security PT Freeport ini dilaksanakan atas kerjasama PT Freeport Indonesia selaku user security dengan PT Mawar Sebelas dan PT Mitra Siaga serta PT Harmoni Sinergi selaku penyedia jasa security.
“Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan para calon security ini bisa kembali ke Papua untuk bekerja sejajar dengan karyawan lainnya,” kata Anik seperti dilansir Bantenpos.co
Direktur Utama PT Mitra Siaga, Irjen (Purn) Hamdan Mansyur mengungkapkan, para calon Satpam PT Freeport itu merupakan penduduk asli Papua yang berasal dari Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Mereka dilatih di Komplek Tegal Padang, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang.
“Pelatihan ini lebih mengedepankan pelatihan mental, akademik, fisik, serta menumbuhkan wawasan kebangsaan dan pembentukan karakter,” kata Direktur Utama PT Mitra Siaga, Irjen (Purn) Hamdan Mansyur, disela acara Pembukaaan Latihan Security dan Operator Terminal PT Freeport Indonesia, di Drangong, Selasa (4/11).
Hamdan mengatakan, pelatihan itu ditujukan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas para calon security dan operator terminal di Freeport.
Deputi Operasi PT Harmoni Sinergi, Mayjen (Purn) Sumartono menjelaskan, kegiatan pelatihan calon security itu juga dimaksudkan untuk turut serta membangun bangsa sesuai dengan program pemerintah.
“Putra daerah dari Papua ini ingin bekerja setara dengan saudara-saudaranya yang lain di Indonesia. Mereka punya kemampuan yang sama, hanya mungkin kesempatan yang belum diberikan. Padahal mereka memiliki potensi yang besar untuk bekerja di bidangnya,” katanya.berharap, kerja sama semua pemangku kepentingan sejalan pelaksanaan strategi investasi jangka panjang di Papua.
“Ini merupakan saat yang paling menarik bagi Freeport yang akan mengembangkan tambang baru di Papua dengan memberikan banyak manfaat bagi karyawan, masyarakat setempat, pemerintah Indonesia, dan seluruh pemangku kepentingan sepanjang beberapa dekade yang akan datang,” katanya.
Kembali ke PT Harmoni Sinergi selaku penyedia jasa security awalnya masuk adalah saat management Freeport saat itu meminta bantuan BIN, dimana saat itu bergolak Demo besar yang dilakukan SPSI Freeport, rupanya Bantuan BIN ini menjadikan Maroef masuk ke Tambang terbesar di dunia ini, dan Maroef nampaknya nyaman dan ikut mendukung atau membantu penyelesai dan menurut sumber kami kemudian masuk membawa PT HS itu. Jadi dibelakang SPSI selain ada Maroef juga ada Yulius seorang anggota Kopasus aktif berpangkat malati tiga. Ini kemudian yang menjadi tim dari SPSI Sudiro dan mengajukan New Era Agreement kepada Moffet. Dan hasilnya kini Maroef diangkat akan diangkat menjadi Presdir PT Freeport Indonesia. Alasan lainnya juga mungkin pengangkatan Maroef yang kini masih juga menjadi Presiden Komisaris PTPN XIII (2013-2018)
Lantas kenapa militer yang diangkat jadi Boss Freeport Indonesia? atau akan mengamankan akibat belum terungkapnya kematian terkait peristiwa penganiayaan pemotongan tubuh Brimob dan penembakan terhadap Bripda Adriandi dan Bripda Ryan Hariansyah dan juga seorang satpam PT Freeport Indonesia di Utikini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Tembagapura?
Atau apakah dikuatirkan perpajangan Kontrak Karya Freeport Indonesia ke 2041 ini akan buntu sehingga Freeport akhirnya memilih mantan angkatan dan kini MS sedang dalam putaran roda FreeportGate bersama SN, MRC dan juga sang pelapor rekamannya yang diserahkan SS ke MKD dan HP yang merekam kenapa di serahkan ke Kejaksan Agung.
Laporan lengkap bisa disimak di Majalah ENERGYWORLD INDONESIA Edisi DES 2015-JAN 2016
Armin Yosef dan Rhenoz Dhama Tata