ENERGYWORLD.co.id – Pengunduran diri James R Moffett yang diumumkan kemarin (28/12) menurut pengamat energi dan peneliti pada Indonesia Today Ferdy Hasiman bisa menimbulkan berbagai spekulasi di tanah air.
Kepada ENERGYWORLD Ferdy menyatakan bahwa timing pengunduran diri Moffett terasa tak tepat, karena Presiden Direktur MS Freeport Indonesia, anak usaha Freeport McMoRan sedang dalam proses penyelidikan di Kejaksaan Agung,terkait kasus papa minta saham yang melibatkan ketua DPR Setyo Novanto dan pengusaha MR.
“Pengunduran diri ini terkesan bahwa Moffett ingin melepaskan tanggung jawab atas dugaan korupsi bisnis-politik ini. Dia harus bertanggung jawab langsung dan tak membiarkan MS berjuang sendirian berhadapan dengan proses hukum Republik Indonesia,” ujar Ferdy.
Ferdy menambahkan, “Bagaimana pun peristiwa pencatutan nama Presiden dan Wapres oleh Novanto untuk mendapat jatah saham yang didivestasikan ke pihak nasional oleh Novanto sudah diketahui Moffett seperti yang diakui MS dalam sidang etik MKD DPR-RI. Alasan pengunduran diri Moffet karena penurunan harga komododitas tembaga dan emas, tak masuk akal dan tak beralasan. Penurunan harga komoditas tambang itu bukan karena faktor kesengajaan, tetapi sebagai implikasi langsung dari penurunan dan perlambatan ekonomi global.”
Ferdy juga mengungkapkan akan adanya spekulasi lain bahwa pengunduran diri Moffett wajar dan masuk akal karena Freeport adalah salah satu perusahaan Trans National Corporation yang sangat berpegang teguh pada Inter-American Convention Against Corruption (IACC) dan OECD Convention On Combating Bribery of Foreign public official in international bussiness trasaction (OECD Anti-bribery convention). Karena itu, kasus “papa minta saham” dan pencatutan nama Presiden dan Wapres bisa jadi menampar muka Freeport McMoRan sebagai perusahaan trans national corporation. Percobaan melakukan korupsi yang dilakukan politisi dan pengusaha lokal bisa membuat image Freeport di mata internasional buruk.
Meski spekulasi di atas cukup masuk akal, namun Ferdy tetap menyayangkan pengunduran Moffett tersebut. “Namun alangkah bijak jika Moffet mengundurkan diri setelah proses penyelidikan atas kasus ini tuntas dan terang benderang,” harap Ferdy menyesalkan.
Agak berbeda dengan pendapat Ferdy Hasiman, Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean menyatakan bahwa pengunduran diri Moffett itu adalah hal biasa meski dia seorang pendiri Freeport.
“Saya melihat bahwa pengunduran diri itu terjadi karena penurunan integritas Moffett di kancah dunia usaha sebagai akibat dari proses buruk negosiasi yang dia lakukan di Indonesia. Tapi secara umum pengunduran diri itu adalah hal biasa yang bertujuan menjaga nama baik Freeport di dunia internasional yang memang sahamnya juga merosot di tengah menurunnya harga komoditi ini.
Namun meskipun Moffett telah mundur, Ferdinan meyakini bahwa arah kebijakan corporasi tetap akan dipengaruhi oleh Moffet. “Jadi boleh dikatakan pengunduran diri itu hanya sebuah strategi dari McMoran untuk kembali mendongkrak sahamnya. Namun pengaruh arah tujuan bisnis tetap di bawah kendali pengaruh Moffett yang pendiri Freeport,” pungkas Ferdinand mengingatkan. (WAW)