ENERGYWORLD.co.id – Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengatakan, alokasi gas 61 persen berarti setara dengan 4,144 BBTUD, sedangkan gas dieskpor hanya sebanyak 2,561 BBTUD.
SKK Migas menyatakan alokasi gas untuk dalam negeri pada 2016 mencapai 61 persen. Jumlah ini naik dibanding alokasi gas untuk tahun lalu.
“Diprediksi 2016 kebutuhan gas domestik lebih banyak dibandingkan ekspor. 61 persen penyaluran gas pada domestik,” kata Amien, seperti yang dikutip dari bahan pemaparan SKK Migas, Kamis (7/1/2016).
Amien melanjutkan, pada 2015 alokasi gas domestik mencapai 3,848 BBTUD atau 53 persen. Sedangkan gas yang diekspor 3,063 BBTUD, alokasi gas domestik tersebut meningkat dari tahun sebelumnya 3,785 BBTUD.
Menurut Amien, meski mendapat alokasi mayoritas, penyerapan gas domestik masih di bawah target, sektor yang menyerap gas tersebut di antaranya adalah listrik dan industri pupuk.
“Alokasi gas domesitik mengalami peningkatan rata-rata 9 persen, sejak 2003 hingga 2015,” tutur Amien.
Padahal banyak pihak bilang kalau pasokan gas harus lebih banyak. “Saat sudah diberikan pasokan domestik tidak diambil juga,” tutup Amien. (Rachmat)