ENERGYWORLD.co.id – Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas,, sekaligus pengamat ekonomi Faisal Basri menagih janji pemerintah untuk menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium atau Research Octane Number (RON) 88.
Menurutnya penurunan harga minyak mentah dunia, seharusnya dijadikan momentum bagi pemerintah untuk menghapusnya. Namun, hingga kini wacana tersebut belum juga direalisasikan.
“Harga minyak mentah dunia yang turun menjadi momen terbaik untuk membunuh Premium (RON 88),” ujar Faisal di Jakarta.
Dia menjelaskan, penghapusan premium sudah dilontarkan sejak 2014, saat itu dia mengatakan untuk meniadakan premium dalam jangka waktu enam bulan. Tapi hingga kini mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil justru mengatakan penghapusan itu tidak dapat dilakukan secepat perminttaan kelompok itu.
Lebih lanjut, cetus Faisal, Pertamina juga tampaknya tidak mendukung hal itu, terlihat dari munculnya BBM jenis baru yang dikeluarkan Pertamina dengan RON 90 atau disebut Pertalite.
“Tapi sayangnya pembicaraan ini prosesnya sudah hilang. Yang kelaur malah Pertalite. Padahal seharusnya BBM dengan oktan rendah adalah Pertamax (RON 92),” tutup dia.(RZ/migasnesia.com)