ENERGYWORLD – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya/Kemenko Maritim, Rizal Ramlimemastikan keputusan untuk lokasi pengembangan lapangan gas abadi blok Masela dengan skenario pembangunan kilang LNG di darat (onshore) akan dibangun di darat.
Keputusan ini diambil setelah dilakukan pembahasan secara menyeluruh dan hati-hati, dengan memperhatikan masukan dari banyak pihak.
“Pertimbangannya, pemerintah sangat memperhatikan multiplier effect serta percepatan pembangunan ekonomi Maluku khususnya, dan Indonesia Timur pada umumnya,” terang Rizal dalam keterangan tertulisnya.
Dia mengatakan skema ini dapat menumbuhkan perekonomian di Indonesia, khususnya daerah Maluku. “Ini sangat baik bagi pertumbuhan ekonomi kita,” kata dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, pembangunan ini bukan sekadar penghasil devisa saja, melainkan dapat menjadi motor percepatan pembangunan ekonomi Maluku dan Indonesia Timur.
Sekedar info,biaya pembangunan kilang darat (onshore) mencapai angka US$ 16 miliar. Sedangkan jika dibangun kilang apung di laut (offshore), nilai investasinya lebih mahal mencapai US$ 22 miliar. Dengan demikian, kilang di darat lebih murah US$ 6 miliar dibandingkan dengan kilang di laut. (REZA/MGS)