ENERGYWORLD.co.id – Aksi Earth Hour atau aksi mematikan lampu selama 1 jam yang diselenggarakan pada malam Sabtu, (19/3/2016) ternyata tidak berhasil. Hal itu terlihat dari data PT Perusahaan Listrik Negara/PT PLN (Persero) yang menyebut angka beban listrik malah mengalami kenaikan.
“PLN mencatat, di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya tidak terjadi penurunan beban listrik saat Earth Hour,” ujar Senior Manager Public Relation PLN, Agung Murdifi di Jalakarta.
Dia menjelaskan, dalam acara tersebut beban listrik di DKI Jakarta justru naik hingga 5,7 persen atau 5.667 megawatt/MW dibanding minggu sebelumnya yang hanya 5.339 mw. Sehingga dapat dipastikan wilah DKI Jakarta tidak memberi kontribusi dalam acara yang diselenggarakan pada pukul 20.30 WIB sampai 21.30 WIB tersebut.
Hal serupa juga terjadi di wilayah Surabaya. Dimana beban listrik pada pukul 21.00 WIB juga ikut mengalami kenaikan sebesar 1.369 mw atau naik sebesar 6,2 persen dari beban Sabtu lalu 12 Maret 2016 pada jam yang sama, yakni 1.284 mw.
Sedangkan untuk Bandung, sistem kelistrikan tidak terjadi perubahan, yakni daya tetap berada di 1.407 mw. “Beban listrik di Bandung sebesar 1.407 mw atau sama dengan beban pada Sabtu lalu 12 Maret lalu pada jam yang sama,” kata Agung.
Jika dilihat secara keseluruhan untuk wilayah Jawa-Bali, pada (19/3/2016) mulai pukul 20.30 WIB sampai 21.30 WIB, maka listrik meningkat sebesar 21.346 mw atau 4,8 persen, jika dibandingkan dengan beban pada jam yang sama Sabtu,(12/3/2016) yaitu sebesar 20.746 mw. (REZA)
