Energyworld – Direktur Eksekutif Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno segera menghentikan Kartika Wirjoatmodjo dari jabatannya sebagai Direktur Utama Bank Mandiri.
Permintaan Ucok ini didasari kinerja perseroan yang tidak benar, salah satunya memberikan pinjaman kepada Medco sebesar Rp5,1 triliun untuk mengakusisi PT Newmont yang diketahui kredit tersebut berasal dari dana yang dipinjam dari China Development Bank (CDB) senilai USD3 miliar kepada 3 Bank BUMN yang semestinya diperuntukan sebagai modal pembangunan infrastruktur.
“Kalau pecat saja direktur bank mandiri, karena selalu berpihak orang-orang kaya seperti Medco ini dibandingkan pada orang miskin seharus dibangkitkan usaha mereka,” terangnya saat dihubungi Energyworld di Jakarta, Minggu (3/4/2016).
Jika dilihat dari kasus pinjaman ini, Ucok memastikan kasus tersebut permainan sekelompok kubu yang ingin mengambil untung semata. Sementara tanpa memikirkan kepentingan masyarakat yang sebenarnya.
“Ini betul, ini sebuah permaiman, masa Medco begitu muda mendapat pinjaman. Bank mandiri terlalu berbaik hati sama Medco mau meminjamkan sebesar U$D1 milyar. Padahal kalau rakyat kecil saja, jangan meminjam 1 juta saja, susah bukan main, dan kadang-kadang dianggap sebelah mata lagi,” kata dia.
Lebih lanjut Bank Mandiri seharusnya tahu jika keputusan Medco itu sudah menyalahi tujuan peminjaman dana dari China, yang seharusnya untuk pengembangan infrastruktur.
“Ini sangat aneh. Apalagi duit itu malah dibuat beli saham Newmont di saat harga komoditas tambang juga sedang anjlok. Kalau terus rugi bagaimana? Jangan-jangan ini ada permainan,” sebut dia.
Dengan keputusan Mandiri yang seperti itu, dari perspektif perbankan, kata Uchok, Mandiri telah nersikap tidak hati-hati dalam mengucurkan kredit.
“Mandiri terlalu berani dan sangat berisiko. Sebab harga semua hasil pertambangan sedang turun dratis. Bisa jadi ke depan Bank Mandiri bisa rugi,” tutupnya. (REZA)