ENERGYWORLD – Pada Rapat Umum Pemegang Saham PT Timah (Persero) TBK yang digelar Kamis, 7 Mai 2016 di Aryadhuta Hotel, dijelaskan bahwa meski harga komoditas melemah namun PT Timah masih tetap meraih keuntungan.
“PT Timah (Persero) Tbk pada tahun 2015 tetap mampu mencapai kinerja positif meskipun harga komoditas logam timah mengalami pelemahan di sepanjang tahun 2015 dengan pendapatan sebesar Rp6,84 triliun dengan laba Rp101.56%, meskipun nilai tersebut turun 9% dari pendapat tahun 2014,” jelas Purwijayanto, Direktur Pengembangan Usaha PT Timah (Persero) Tbk.
Keuntungan tersebut selain didapat dari upaya perseroan juga karena adanya Peraturan Menteri Perdagangan No. 33 tahun 2015 yang mengatur kembali niaga komoditas logam timah sehingga membawa dampak positif dengan membaiknya harga komoditas logam timah dunia pada triwulan 1 2016 yang telah mencapai US$17.625/Mt, sedangkan pada tahun 2015 sempat mencapai harga US$13.000/Mt.
Langkah lain yang diambil oleh Perseroan meskipun harga mengalami kenaikan, tidak serta merta banyak melakukan produksi bijih. Jadi tetap dikendalikan dengan membatasi bijih di tahun 2016 ini sebesar 30.0000 tON Sn. Tentunya langkah ini diperlukan untuk menjaga sustainability bisnis perusahaan dimana saat ini cadangan timah khususnya di darat terus menipis. Untuk produksi logam tahun 2016 perseroan mematok produksi sebesar 31.200 metrik ton dan menargetkan penjualan sebesar 31.000 metrik ton dengan rencana pembukuan pendapatan tahun 2016 sebesar Rp9,21 triliun
“Saat ini Perseroan sedang fokus melakukan hilirisasi produk seperti tins solder dan tin chemical yang sudah memulai memasarkan pruduknya serta melakukan diversifikasi usaha yang berbasis kompetensi dengan mendirikan beberapa anak perusahaan di bidang properti, layanan kesehatan/rumah sakit, dan agrobisnis. Sedangkan untuk produk non timah, Perseroan juga telah melakukan pengembangan dan penelitian rere earth,” ujar Purwijayanto.
Persero berharap angka kenaikan rata-rat untuk diversifikasi usaha yang berbasis kompetensi ini akan mengalami kenaikan sebesar 10%-15% dari yang sebelumnya sebesar 5%. (SUN)