ENERGYWORLD.co.id – Meskipun isu pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklit (PLTN) menjadi opsi terakhir ketahanan energi di bangun di Indonesia, tak membuat perusahaan asal Amerika Serika (AS) Martingale Inc, berhenti membangun PLTN di Indonesia.
Perusahaan asing tersebut mengakui tengah mencari persetujuan pemerintah untuk dapat membangun PLTN yang bersifat hijau atau thorium di Indonesia, agar proyek tersebut benar-benar terlaksana.
“Kami dari perusahaan Martingale, pengembang pembangkit listrik tenaga thorium. Kita berencana membangun pembangkit listrik ini di Indonesia,” kata Chief Representative Martingale Bob Soelaiman Effendi di Jakarta, Sabtu (9/4/2016).
Pada tahap awal Martingale akan membangun pembangkit listrik thorium dengan kapasitas 500 megawatt (MW) pada 2018, sedangkan 2019 dilakukannya uji coba dan 2021 siap dilakukan operasi secara komersial.
Saat ini pihaknya tengah melakukan kajian studi kelayakan untuk pembangunan pembangkit listrik ini. Dimana hasil kajian tersebut akan dilaporkan kepada Badan Pengawas Tanaga Nuklir (Bapeten) guna mendapatkan izin pembangunan reaktor.”Kita lagi cari lokasi, masih tentatif tapi di daerah Sumatera lah,” ungkap dia.
Selain itu Martingale juga telah melakukan kerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Pertamina dan Inuki untuk pra-feasibility study. “Agustus persiapan pra licensing ke Bapeten untuk aplikasi izin awal, untuk pembangunan reaktor,” terangnya.
Saat ditanya mengenai jumlah investasi PLTN tersebut, Bob menyatakan, investasi mencapai US$ 780 juta. Dimana dana tersebut berasal dari kas internall perusahaan. “Investasi US$ 780 juta. Saat ini 100 persen masih swasta, dari Martigale,” tuturnya. (REZA)