ENERGYWORLD.co.id – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai direktur utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, Sofyan Basir sedang kesulitan dan pusing untuk mengurus perusahaan listrik. Pasalnya, Sofyan mantan bankir.
Hal itu dibuktikannya, ketika ia meminta PLN memecah wilayah kerja menjadi beberapa bagian. Seperti halnya PT angkasa Pura II Persero dan PT Pelindo.
“Kalau perlu dia (PLN) dipecah saja biar tidak ruwet,” ujar dia Jakarta, yang ditulis Rabu (21/4).
Tjahjo mengatakan, ide ini dilontarkan karena banyak masukan kepala daerah yang hingga kini masih mengalami kendala dalam soal kelistrikan. Sehingga, menurutnya, dengan adanya wilayah kerja pekerjaan semakin mudah.
Lebih lanjut ia menceritakan, pada pertemuan dengan Direktur Utama PLN Sofyan Basir, ia telah meminta secara langsung. Namun hingga kini belum adaa respons dari PLN mengenai hal ini.
Selain itu Tjahjo, mengakui jika target untuk membangun pembangkit 35 GW cukup sulit dilakukan. Pemerintah menargetkan proyek ini bisa selesai seluruh pada 2019, tiga tahun dari sekarang. Dia mencontohkan pada saat Pemerintahan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono, target membangun 10 GW saja mengalami kegagalan. (REZA)