ENERGYWORLD – Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto memastikan kapasitas kilang minyak yang berada di Indonesia sangat rendah dibandingkan dengan milik Singapura.
“Dan kalau kita lihat dari sisi kapasitas, bahwa Indonesia dengan demand 1,5 juta pada 2014, kemampuan kilang kita 850 ribu barel per hari. Jadi ada sekitar minus 34 persen,” kata Dwi, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR-RI, di Komplek Parlementer, Senayan, Jakarta, Senayan, yang ditulis Minggu (24/4/2016).
Dwi mengatakan, dari permintaan kebutuhan minyak nasional saja, sangat terlihat jika kapasitas kilang di Indonesia masih sangat rendah. Pada 2014, kebutuhan minyak nasional mencapai angka 1,578 juta barel per hari. Sedangkan kapasitas kilang hanya mampu 850 juta barel per hari. Sehingga, jangan salahkan jika hingga Indonesia masih bergantung terhadap impor.
“Saat ini Indonesia sangat ketergantungan impor produk Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sudah jadi dari luar negeri,” ujarnya.
Lebih lanjut mantan Direktur Semen Indonesia tersebut juga menyebut jika kebutuhan Indonesia dalam pembangunan kilang sangat dibutuhkan. Hal itu berguna untuk mencukupi kebutuhan minyak nasional di masa depan. (Rez)