ENERGYWORLD – Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), I Gusti Nyoman (IGN) Wiratmaja Puja memastikan kondisi anjloknya harga minyak dunia, yang kini mencapai angka USD 30 per barel mulai berpengaruh di hulu migas.
“Kita lihat bersama memang dengan harga minyak yang turun efeknya cukup lumayan kita lihat. Persetujuan studi bersama ini kita lihat yang tadinya ada empat, 2016 hanya dua. Ini ada penurunan,” ujar WIratmaja di Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Hal itu juga terjadi pada permintaan izin survei sebelum eksplorasi. Dimana tren penurunan terjadi secara signifikan, terutama pada periode Januari-April 2016. Padahal 2015 tidak separah ini, terutama pada periode yang sama.
“Izin survei umum pada 2015 di kuartal 1 dulu sudah ada 5, sekarang baru 2. Jadi memang ada penurunan dengan harga minyak ini turun, beberapa aktivitas sebelum kontrak terjadi penurunan,” tuturnya.
Meski demikian, peningkatan justru terjadi pada permintaan perpanjangan masa eksplorasi. “Paling banyak adalah permintaan tambahan waktu. Karena harga minyak yang rendah, banyak KKKS yang revenuenya berkurang dan paling banyak minta tambahan waktu untuk eksplorasi. Kedua, banyak juga yang minta bagaimana pemanfaatan data, sharing data dan sebagainya, dan ketiga adalah pembukaan data,” tutupnya (RED)