ENERGYWORLD – Pemadaman listrik yang setiap harinya terjadi di Aceh, membuat masyarakat meminta keadilan dari pemerintah pusat. Pasalnya, pemerintah tengah gencar membenahi listrik di wilayah timur, padahal di wilayah barat sistim kelistrikan masih buruk.
“Kami sangat kurang listrik. Setiap hari mati 3-5 jam. Pemerintah fokus di Jawa dan timur. Padahal kami disini gak bisa berbuat apa-apa karena listrik dimatikan,” terang Agus, salah seorang pedagang jus di wilayah Blang Mangat, Seuneubok, pada EnergyworldIndonesia, Senin (2/4/2016).
Menurutnya kejadian pemadaman listrik ini bukan hanya merisihkan. tetapi juga sudah membuat perekonomian masyarakat Aceh, terutama yang ada di Lhokseumawe menurun.
“Susah, jualan jus biasannya sampai 20 gelas. Gara-gara mati listrik cuma 9-10 jus,” katanya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Nurma yang berada di Simpang Buloh, Lhokseumawe. Pemadaman listrik sangat mengganggu keadaan masyarakat. Terlebih untuk kehidupan sehari-hari.
“Kami mau ngambil air harus nunggu listrik hidup, jadi kalau samai mlam harus nunggu listrik hidup bru bisa ambil air. Sangat terganggu,” tuturnya. (REZ)