ENERGYWORLD – Belakangan ini, Pemerintah mengaku terus berupaya melakukan kajian untuk mengembangkan Blok Masela di darat sekaligus manfaatnya bagi Provinsi Maluku. Dimana hal tersebut terkait dengan keputusan pemerintah perihal revisi Plan of Development (PoD) Blok Masela yang telah dilakukan. Bahkan, Pemerintah juga telah menjamin penyerapan produksi gas Lapangan Abadi Blok Masela.
Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan, yang paling penting dari proyek Blok Masela adalah gas yang diproduksi bisa benar-benar terserap.
“Apalagi kalau produksi gas dari Blok Masela dialokasikan sebagian besar atau separuhnya untuk kebutuhan domestik maka penyerapan produksi gaa blok tersebut harus dijamin negara. Kalau sudah mulai produksi tidak ada yang beli jaminan pemgembalian investasinya bagaimana? Dulu-dulu dalam PJBG ada klausul take or pay, kalau tidak ada di PJBG ya negara atau pemerintah harus menjamin kalau itu akan dibeli atau dibayar,” papar Djoko, Rabu (11/5).
Seperti diketahui, dalam PoD yang pertama kali disetujui oleh pemerintah disebutkan bahwa cadangan terbukti Blok Masela hanya 6,05 triliun kaki kubik (tcf) dan kapasitas FLNG 2,5 juta ton per tahun selama 30 tahun.
Pada 2014 ditemukan cadangan baru yang cukup besar di Blok Masela, sehingga cadangan terbukti Blok Masela naik dari 6.7 tcf menjadi 11.9 tcf. (Didis)