ENERGYWORLD – Secara tegas Direktur Jendral Energi Baru Terbarukan (Dirjen EBT) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana, mengakui jika Indonesia belum dapat memanfaatkan EBT dengan baik. Hal itu terlihat dari 801,2 GW potensi hanya sebesar 8,66 GW yang dimanfaatkan.
“Baru 1 persen untuk pemanfaatan energu belum optimal,” ujarnya dalam acara Sinergi Kementerian ESDM mewujudkan Kedaulatan Energi Melalui Konservasi Energi dan Program Indonesia Terang.
Bahkan, lanjut dia, dalam pemanfaat EBT kelistrikan juga masih sedikit. Terlihat dari kapasitas pembangki yang terpasang, yakni hanya sebesar 55,5 GW.
“Seperti PLTA dan PLTHM yang memiliki potensi 75 GW, negara ini baru memanfaatkan 7 persen atau 5,02 GW. Sementara potensi PLTB Angin113,5 GW, yang baru dimanfaatkan 0,01 persen atau 6,5 MW,” terangnya.
Lebih lanjut, PLTS 532,6 GWp baru dimanfaatkan 0,01 persen atau sebesar 0,08 GWp. “Adapula potensi bioenergi 32,6 GW yang baru dimanfaatkan 5,3 persen atau 1,74 GW,”.
“Kemudian potensi listrik dari panas bumi sebesar 29,5 GW, baru dimanfaatkan 5 persen atau 1,44 GW, potensi listrik dari energi laut sebesar 18 GW, baru dimanfaatkan 0,002 persen atau 0,3 Megawatt (MW),” tutupnya.-RZH