ENERGYWORLD – PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) terapkan penyesuaian strategi marketing dalam penjualan batu bara. Dalam satu tahun terakhir, komposisi penjualan terbesar perusahaan tambang milik Menteri Koordinator Bidan Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan ini memang mayoritas ke Tiongkok. Namun setahun berikutnya, yakni akhir tahun 2015, posisi negeri tirai bambu ini tergantikan oleh Korea Selatan.
“Perseroan telah melakukan penyesuaian terhadap strategi marketing atau dalam menjual batu bara ke negara-negara yang lebih secara perekonomian, jadi ketergantungan atau konsentrasi di Tiongkok dikurangi,” ungkap Iwan Sanyoto, Head of Investor Relations PT Toba Bara Sejahtra Tbk dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Toba Bara Sejahtera Tbk yang berlangsung di Jakarta, 24 Mei 2016 lalu.
Beberapa strategi marketing lainnya juga telah diterapkan dalam satu tahun terakhir. Selain peralihan pasar dari Tiongkok ke Korea Selatan, Toba Bara juga meningkatkan porsi costumer-base-nya yang dulunya sangat terpusat pada traders, kini beralih ke end user. Dengan kata lain, Toba Bara akan meningkatkan efisiensi biaya serta mempertahankan komposisi pembeli, yakni 70% end users dan 30% trader.
Selain dari segi marketing, Toba Bara juga melakukan strategi dalam segi produk batu bara. Produk batu bara yang akan mereka perdagangkan adalah batu bara yang mempunyai kalori relatif tinggi. Dengan hal ini, produk batu bara Toba Bara otomatis akan bisa mendapatkan harga yang tergolong premium. Menurut Iwan Sanyoto, harga premium tersebut mencakup kepastian spesifikasi dan kualitas batu bara yang relatif tinggi kalori.
“Dari segi produk batu baranya juga itu kalorinya yang relatif tinggi, nah itu di market pasti bisa mendapatkan harga premium. Artinya, banyak pembeli atau buyers yang bersedia untuk membayar premium price untuk mendapatkan produk kita,” tutup. – Edo Juvano / magang ewindo 018