ENERGYWORLD – Ramai dalam pusaran proses penggabungan dua perusahaan yaitu PGN dan PertaminaGas (PERTAGAS) dimana sebenarnya dua perusahaan ini kisruhnya sudah lama masalahnya adalah kasus satu lapak dua kepentingan ini makin panas sekarang ini. Namun demikian ruanya pernyataan Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Wianda Pusponegoro yang menjelasakan pihaknya menyerahkan permasalahan tersebut kepada Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham Pertamina, dan ini menjadi jelas siapa dibelakang BUMN.
“Iya… memang semuanya kan masih berproses. Kita juga kan tidak bisa bicara sendiri-sendiri. Kita berada di bawah kementerian BUMN. Nah nanti mau bentuknya seperti apa, kita kan harus konsultasi dulu ke kementerian BUMN,” katanya di Jakarta, Selasa (7/6/2016).
Saat ini, lanjut Wianda, pihaknya hanya menunggu hasil keputusan RPP. Meski demikian Pertamina telah melakukan mapping berbagai lokasi infrastruktur pipa yang bersinggungan dengan PGN untuk mempersiapkan proses penggabungan kedua usaha tersebut.
Masih kata Wianda, kita lakukan mapping lokasi pipa-pipa infrastruktur baik transmisi maupun distribusi dimana aja. Jadi kita memastikan, jika memang benar-benar sudah berlaku hal tersebut (Penggabungan), ini bisa berjalan lancar. “Nah nanti bentuknya seperti apa, nanti kita lihat setelah proses selanjutnya,” tutup Wianda. -RZHK/dsa
