ENERGIWORLD – Pengalihan kelola Blok Mahakam dari perusahaan asing Total E&P asal Prancis dan INPEX Corporation memunculkan kekhawatiran adanya penurunan produksi. Namun demikian kekhawatiran tersebut dibantah oleh Syamsul Alam selaku Direktur Hulu PT.Pertamina.
“Kita siapkan proses alih kelolanya dengan sebaik-baiknya. Sehingga tidak terjadi gangguan operasional yang akan mengganggu produksi,” ujar Direktur Hulu Pertamina Syamsul Alam, saat dikonfirmasi
Energyworld, Kamis (9/6/2016).
PT Pertamina, memastikan tak ada gangguan operasional dan produksi saat proses pengambilalihan kelola blok-blok yang akan berakhir, salah satunya adalah Blok Mahakam, yang berada di Kalimantan Timur.
Dijelaskan Syamsul bahwa PT Pertamina akan melakukan pengalihan dengan Total dengan halus, tanpa mengganggu produksi blok mahakam.
“Kami sanggup melakukan pengalihan wewenang tanpa mengganggu hasil produksi, karena hal ini sudah kami lakukan saat mengambil alih British Petroleum Offshore North West Java (ONJW) dan West Madura,” kata Syamsul yakin.
Masih kata Syamsul yang juga menyadari penuh dalam industri migas investasi menjadi faktor utama yang akan mempengaruhi turunnya produksi.
“Kita akan manfaatkan untuk melakukan pengalihan ini dan akan masukan investasi kita pada 2016 ini ,” kata syamsul.
Disamping itu, keberlangsungan program internal yang dimiliki Total harus didorong oleh Pertamina tetap berjalan.
Seperti kita tahu keberlangsungan program total harus tetap jalan sampai 31 Desember 2017. Ini juga menjadi faktor penting agar kita bisa langsung melakukan program kita ditahun berikutnya. Pertamina resmi ambil alih Blok Mahakam pada Januari 2018. Pengalihan ini nantinya tetap mempertahankan pekerja total kurang lebih 90%.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, untuk kelancaran pengelolaan Blok-blok tersebut, memastikan tak sendiri. “Namun akan menggandeng beberapa pihak lainnya,”jelas Syamsul. Namun Syamsul juga tak merinci pihak mana saja yang dimaksud. Meski begitu dia optimis dan siap.
”Kesiapan dalam mengelola PSC yang kontraknya akan segera berakhir.
Secara umum kita siap untuk mengelola blok-blok yang akan berakhir tersebut, namun tentunya tidak seluruhnya akan kita lakukan sendiri.,” tutupnya. – RZH/AG