“Kita adjust formula ICP. Selama ini kita tergantung referensi rim sama plats. Sekarang lebih banyak mengacu ke Brent. Kita lihat juga attachmentnya ke Brent dan WTI,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmadja di Kantor Kementerian WSDM Jakarta, yang dikutip Sabtu (18/6/2016).
Sebagai langkah awal, Wirat mengaku sedang intensif melakukan simulasi analisis Plat, Rim, Brent dan WTI guna menemukan patokan harga yang lebih realistis dengan kondisi harga minyak sekarang serta meningkatkan daya tarik minyak Indonesia di pasaran. Sehingga jangan sampai harga tidak terlalu murah maupun mahal agar tak mengalami kerugian.
“Jangan sampai kita menggunakan referensi yang terlalu tinggi, tapi kualitas minyak kita tidak sebagus referensi itu. Nanti pada waktu jual enggak ada yang beli. Atau harga rendah, pembelinya keenakan. Dapat minyak bagus harga rendah,” terang Wirat.
Sementara untuk perubahan referensi ditargetkan dalam waktu dekat, karena masih menunggu keputusan Menteri ESDM. -rzh