“Rata-rata kecil-kecil. Ada yang 2 MW, 3 MW, 10 MW, paling besar 25 MW. Totalnya ratusan MW, nggak banyak. Itu di luar Jawa semua, tersebar di Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara,” terang Jarman di Jakarta, Senin (27/6/2016).
Sedangkan untuk melanjutkan proyek tersebut, jelas Jarman, membutuhkan tambahan anggaran, hal ini tergantung dari hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Kita evaluasi dulu, nanti baru ketahuan berapa anggaran yang diperlukan untuk melanjutkan. Kan harus dievaluasi. Dan tak banyak tambahan daya mampu listrik yang diperoleh.” tutur Jarman.
Baca Sudirman Said Kembali Salahkan Pemerintahan Sebelumnya, soal 34 Pembangkit Mangkrak
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko mengungkapkan ada 34 proyek pembangkit listrik yang mangkrak sejak bertahun-tahun lalu. Padahal negara sudah mengeluarkan triliunan rupiah dari APBN untuk membangunnya. Sedangkan pembangkit listrik yang mangkrak tersebut adalah bagian dari Fast Tracking Project (FTP) I. Ini merupakan akibat banting-bantingan harga saat lelang proyek.