Titik api terpantau di sejumlah wilayah antara Kabupaten Katingan hingga Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengintruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng agar segera berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mencari dan segera memadamkan titik api tersebut.
“Saya lihat titik Api itu ketika saya menggunakan pesawat dari Palangka Raya menuju Pangkalan Bun di lebaran pertama, Rabu (06/07/2016). Saya belum tahu titik api itu di lahan perusahaan atau masyarakat,” ujar Sugianto di Palangka Raya, Senin (11/07/2016).
Berdasarkan prediksi Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada Juli 2016 Provinsi nomor dua terluas di Indonesia ini akan mengalami kemarau serta rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Orang nomor satu di provinsi berjuluk “Bumi Pancasila-Bumi Tambun Bungai” ini pun meminta pembuatan sumur bor sebanyak 2.000 unit yang telah direncanakan segera terealisasi agar kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi.
“Apabila ada lahan di perusahaan besar swasta yang terbakar, maka akan ditindak dan diberikan sanksi sesuai perundang-undangan. Saya tidak ingin kebakaran hutan dan lahan terjadi di Kalteng,” kata Sugianto.
Sebelumnya di tempat terpisah, Wakil Gubenur Kalteng Habib Said Ismail mengaku menerima informasi dari BMKG bahwa selama Mei 2016 telah terpantau tujuh titik panas, sehingga diminta agar semua pihak waspada.
Dia mengatakan, sinergi antar instansi Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Kalteng dalam mengelola agar melepaskan egosektoral terkait pencegahan hutan dan lahan sehingga tujuan pencegahan dan pengendalian kebakaran bisa tertangani maksimal.
“Presiden juga kan menginstruksikan penegakan hukum terhadap pembakaran lahan terus dilaksanakan. Perlu diambil langkah tegas,” demikian Habib. -rmn/ant