ENERGYWORLD – Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman dan Sumberdaya mengungkapkan ada kejahatan perizinan konsesi di wilayah migas Natuna. hal itu dikarenakan banyak pemegang izin konsesi bertahun-tahun tidak pernah melakukan operasi, tapi memperjual-belikan. Padahal potensi cadangan minyak dan gas di Natuna sangat tinggi.
“Jadi ada sejenis makelar jual beli izin konsesi, dan itu terjadi karena ada kerjasama dengan yang didalam (pemerintah), makanya kayak begitu, itu banyak yang terjadi. Tidak bisa dibiarkan mangkrak bertahun tahun, inikan kekayaan negara, masa dikangkangi hingga tak bisa dimanfaatkan,” ujar Tenaga Ahli Bidang Energi Kemenko Kemaritiman dan Sumberdaya, Abdulrachim Kresno, seperti dikutip aktual, Kamis (14/7/2016).
Untuk itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Sumberdaya, Rizal Ramli mengaku telah mengeluarkan ancaman untuk mencabut konsesi yang bermasalah dan selanjutnya akan diberikan kepada kontraktor yang teruji dan kredibel dalam pengembangan migas.
“Wilayah Natuna sangat kaya dengan oil and gas, tapi banyak yang mandeg karena harga minyak sedang turun. kita akan lakukan evaluasi mana yang kira-kira mandeg sementara karena harga minyak turun, dan mana yang mandeg sejak dari dulu hanya punya konsensi nggak digarap-garap, kami akan cabut izinnya dan buka tender kepada pemain-pemain baru,” kata Rizal beberapa waktu lalu. RED