Home Migas DEN Pastikan Belum Sikapi Pembentukan Holding Energy BUMN

DEN Pastikan Belum Sikapi Pembentukan Holding Energy BUMN

840
0
Istimewa

ENERGYWORLD – Anggota Dewan Energi Nasional (DEN)  Andang Bachtiar memastikan belum memberikan sikap resmi atas rencana pembentukan holding BUMN Energi. Pasalnya, sejak Sidang Paripurna DEN ke-III bersama Ketua DEN Presiden Joko Widodo 22 Juni lalu belum ada lagi rapat anggota yang membahas apalagi mengeluarkan pernyataan resmi tentang permasalahan energi strategis.

“Termasuk tentang holding BUMN bidang energi,” katanya kepada wartawan di Jakarta.

Menurut Andang, setiap anggota DEN secara pribadi boleh saja memberi masukan atau mengkritisi seputar energi Indonesia. Namun, DEN tentu saja tidak bisa menolak apalagi bertentangan dengan kebijakan pemerintah.

Untuk itu ia mengimbau media massa tidak memutarbalikkan fakta tersebut. Terlebih pernyataan Tumiran sesama anggota DEN yang dimuat berbagai media selama ini bukan sikap resmi DEN. Bahkan Tumiran pernah mengatakan tidak pernah menyebut pernyatannya kpada media sebagai kesimpulan DEN.

“Dia mengatakan kepada saya bahwa medianya yang melintir-melintir,” jelas Andang.

Sementara itu, Tumiran sendiri mengaku bahwa pernyataannya di media massa sama sekali bukan sikap resmi DEN. “Itu bukan sikap DEN. Karena sikap DEN bersifat kolegial yang harus diputuskan melalui rapat,” ujarnya.

Tumiran bahkan heran dengan masifnya pemberitaan yang memuat pernyataannya soal rencana pembentukan BUMN energi. Apalagi, dia merasa hanya satu kali diwawancarai sebuah media online bulan lalu. Memang, dirinya pernah menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Namun, diakui bahwa pernyataan yang disampaikannya dalam diskusi sangat biasa. Jauh berbeda dengan yang dimuat di media massa yang justru terkesan sangat bombastis.

Selain itu, menurutnya, tidak semua yang dimuat di media adalah benar. Selain terdapat pernyataannya yang dikutip secara tidak utuh oleh media, ada juga yang sama sekali bukan pernyataan Tumiran namun ditulis seakan-akan merupakan pendapatnya. Misalnya saja pernyataan soal holding BUMN energi akan menguntungkan trader gas.

“Saya tidak tahu, itu bukan pernyataan saya. Saya juga tidak tahu siapa yang memutarbalikkan itu,” urainya.

Itu sebabnya, Tumiran merasa seolah-olah terdapat grand design yakni kepentingan yang menunggangi media massa dengan memanfaatkan dirinya sebagai anggota DEN.

Tumiran pun meluruskan bahwa dirinya bukan tidak mendukung apalagi menolak holding BUMN energi. Hanya saja, memang perlu dipersiapkan dengan baik dan kehati-hatian. Misalnya dengan membenahi terlebih dahulu tata kelola migas. Selain itu, mengacu pada Undang-Undang Energi, seharusnya gas harus menjadi modal pembangunan nasional. Artinya dengan orientasi ekspor dikurangi, pendistribusian untuk kepentingan masyarakat, hilirisasi harus berjalan optimal, serta percepatan pembangunan infrastruktur.

“Saya hanya mengingatkan bahwa pembentukan holding harus mendukung energi menjadi modal pembangunan. Itu yang saya maksud dengan kehati-hatian,” jelasnya. (Red/RM)