ENERGYWORLD – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno melempar wacana pembentukan super holding BUMN, yang kemudian menghapus adanya Kementerian BUMN. Hal itu diungkapkannya dalam sebuah acara di Ballroom Kempinski, Jakarta, Senin (25/7/2016).
“Ya itu kan wacana yang kita lemparkan kan. Jadi tentunya masih banyak diskusinya kesana,” ujar Rini.
Menurutnya pembentukan super holding BUMN sangat dibutuhkan saat ini, karena perusahan-perusahaan BUMN bisa bergerak lebih lebih maju. Selama perusahaan BUMN tidak bisa bergerak leluasa dalam pengembangan bisnisnya karena berada di bawah Kementerian BUMN.
“Perlu adanya lembaga pengelolaan lembaga bumn yang bisa bertindak cepat yang selaras dengan sistem korporasi,” kata Rini.
Untuk itu, dengan adanya super holding BUMN, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan ini meyakin BUMN tidak akan lagi bergantung kepada negara. “BUMN tidak (akan lagi) membebani anggaran negara. Jadi memang betul-betul berfungsi sebagai korporasi,” kata kata Rini. Mrt/red
Untuk itu, dengan adanya super holding BUMN, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan ini meyakin BUMN tidak akan lagi bergantung kepada negara. “BUMN tidak (akan lagi) membebani anggaran negara. Jadi memang betul-betul berfungsi sebagai korporasi,” kata kata Rini. Mrt/red