ENERGYWORLD – Setelah beberapa minggu lalu seorang jurnalis Energy World diteror oleh penelepon gelap yang menggunakan private number, kali ini GROUP EDITOR IN CHIEF Aendra M Kartadipura, ikut diteror oleh penelepon kacangan yang menggunakan private number.
“Private number pukul 10.34 WIB itu menghubungi HP saya… dalam waktu lebih 2.21 menit,,,,,tak tahu dari siapa yang aneh dan aneh…. mungkin dari si Anu….Gaya teror asin apa teror puyuh nih………,” ujar Aendra.
Karena ditanya tak jawab siapa Anda dan tak jelas nomornya, dugaan sementara teror ini terkait pemberitaan Energy World yang menulis sebuah pemberitaan soal perusahaan minyak plat merah.
Andra sendiri mengaku tak takut dengan bentuk teror apapun, karena sebagai media berkewajiban menyampaikan informasi kepada masyarakat luas. Namun diduga kuat teror tersebut terkait Laporan Majalah EWINDO edisi Mei 2016, yang mengangkat PERTAMINA DALAM PUSARAN PENYAMUN, yang berakhir dilarang masuknya jurnalis dalam acara buka puasa PT PERTAMINA. setelah di telisik kami mendapatkan dari sumber kami bahwa Majalah EWINDO edisi Mei 2016 tercatat media yang “diawasi”. Ini juga mungkin karena kami juga akan mewawancarai Dirut PERTAMINA dimana soal tender pltgu muara tawar:
Baca :
Pertamian Diduga Berbohong Soal Proses Tander ISC
Pertamina Terjepit Diantara Gajah Dibelakang Tender PLTGU Java Muara Tawar
Hai Pertamina, Kenapa Jurnalis Kami Anda Tolak Melipu?
Dan perlu kami sampaikan juga bahwa kami bukan media abal-abal. Media kami bukan sekadar online tapi ada media cetaknya. Namun demikian, jelas Aendra, jika mau klasrifikasi pemberitaan silakan kirim bantahan jagan teror seperti anak kecil. Selain bersifat kampungan, teror ini juga tak akan membuat sebuah media besar seperti kamu ciut. Karena kami hadir untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan pembaca kami. “Catat kami tidak akan diam,”tutup Aendra.