PESAN EWI KEPADA MENTERI ESDM ARCHANDRA TAHAR
Ole : Ferdinand Hutahaean
Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia
Reshuffle kabinet jilid II usai sudah kemarin setelah Presiden melakukan perombakan kabinet kerjanya dan melantik menteri-menteri baru jajaran kabinet kerja. Kami mengucapkan selamat kepada para menteri baru, segera bekerja dan hentikan bulan madu jabatan. Negara dalam keadaan tidak sehat, maka para menteri kita harapkan akan mengobati sakitnya semua sektor di negara ini.
Secara khusus kepada Menteri ESDM yang baru Bapak Arcandra Tahar, kami Energy Watch Indonesia (EWI) berpesan agar segera bekerja. Masalah begitu banyak di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral. Apa yang telah dilakukan oleh Bapak Sudirman Said menteri ESDM sebelumnya harus dilanjutkan terutama pada etos kerja dan nilai-nilai integritas yang terus ditanamkan kepada jajaran kementrian ESDM.
Ada beberapa hal yang sangat krusial perlu segera mendapatkan perhatian khusus dari Menteri ESDM yang baru, diantaranya Pertama, Evaluasi total capaian progres pembangunan listrik 35 GW, Kedua, evaluasi terhadap Dirut PLN untuk segera dicopot dan diganti, Ketiga, Penataan aturan pada sektor mineral yang tumpang tindih dan penyelamatan industri tambang yang kian terpuruk, Keempat adalah evaluasi tata niaga Gas dan alokasi Gas serta penyerapannya, Kelima evaluasi terhadap Dirut PGN atas kasus FSRU Lampung, Keenam adalah percepatan pertumbuhan energi baru terbarukan supaya meningkat sebagai energi masa depan, Ketujuh menindaklanjuti secara ketat progres Blok Masela, Kedelapan meningkatkan angka lifting migas dan kesembilan adalah terkait Kontrak Karya Freeport dan Divestasi sahamnya yang tidak jelas.
Kesembilan point utama diatas kita harapkan segera ditindak lanjuti oleh Mentri ESDM baru, tidak ada waktu untuk bulan madu jabatan. Kami siap memberikan masukan-masukan kepada pemerintah dan mengawal sektor ini agar bisa mensejahterakan bangsa. Banyak masalah yang menunggu untuk segera diselesaikan demi bangsa. Selamat bekerja pak Menteri ESDM… Selamat datang di dunia nyata.
Jakarta, 28 Juli 2016