ENERGYWORLD – Kepala Satuan Kerja Khsusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi mengakui penghambat utama pengembangan Blok Masela adalah masyarakat Maluku. Penyebabnya, masyarakat masih minim pengetahuan soal industri petrokimia.
“Masela ini kan lokasi di Maluku Bagian Selatan kan. Ini perlu bicara dengan rakyat Maluku. Kawan-kawan di Maluku juga ngomong Petrokimia namun juga nggak paham petrokimia itu apa,” terang Amien di Jakarta, Kamis (28/7/2016).
Lebih lanjut dia mengatakan, meski minimnya pemahaman, pihaknya terus berupaya memberikan pemahaman guna terjalin singkronisasi agar mempercepat proses pengembangan industri.
Lebih lanjut dia mengatakan, karena pembahasan petrokimia bukan ranah SKK Migas,sehingga pihaknya akan mengadakan workshops dengan mendatangkan ahli di bidangnya sebagai pembicara. Sedangkan pesertanya terdiri dari SKK Migas dan Masyarakat Maluku.
“Akhirnya nanti Agustus kita bikin workshop dulu. Workshop di sana dan SKK Migas akan undang yang ahli di bidang petrokimia. Yang dengar ya kawan kawan Maluku dan SKK. Dari situ harapannya akan paham, petrokimia itu gimana,” tutupnya. Rep/Red