JOHANES WIDJANARKO BAKAL JADI WAMEN ESDM? INI NEGARA APA?
Oleh : Ferdinand Hutahaean
Dir. Eksekutif Energy Watch Indonesia
Belakangan ini marak informasi beredar secara tertutup maupun terbuka dimedia tentang situasi sejak hari pertama Arcandra Tahar diangkat sebagai Mentri ESDM yang baru. Memang menarik informasi dan sinyalemen yang beredar tentang bagaimana alur cerita hingga pak Tahar jadi mentri ESDM. A Tahar yang selama ini lama bermukim di Amerika dan jadi pekerjaan perusahaan asing, tiba-tiba menjadi Mentri ESDM. Banyak pihak kaget dan sibuk mencari informasi siapa A Tahar karena nama ini memang tidak dikenal publik secara umum. Yang akhirnya sinyalemen bermunculan bahwa A Tahar patut diduga punya kedekatan dengan MRC yang kabur entah kemana atas merebaknya skandal papa minta saham. Menjadi masuk akal terlebih Setya Novanto yang sekarang menjadi mitra strategis Jokowi adalah salah satu pihak yang dipermalukan atas skandal pencatutan nama presiden pada kasus tersebut.
Sejak hari pertama A Tahar dilantik dan melakukan tugasnya sebagai mentri ESDM, sudah ada beberapa kontroversi yang muncul. Salah satunya adalah munculnya Johannes Widjanarko mantan Wakil Kepala SKK MIGAS yang dipecat mentri ESDM waktu itu karena diduga terlibat skandal suap, hadir dalam rapat pimpinan di Kementrian ESDM. Sontak ini mengagetkan dan membuat keraguan kepada A Tahar muncul.
Johannes Widjanarko diberhentikan sebagai Wakil Kepala SKK Migas atas usulan dari Kepala SKK Migas kepada Mentri ESDM yang diteruskan kepada Komite Pengawasan yang terdiri dari Mentri ESDM, Wakil mentri Keuangan dan Kepala BKPM. Yang bersangkutan diberhentikan sejak tanggal 8 Januari 2015. Namun demikian alasan pencopotan Widjanarko tidak pernah terungkap secara terang benderang meski ada dugaan karena Johannes Widjanarko terlibat suap dan terlibat dalam skandal Rudi Rubiandini tahun 2013.
Rencana pengangkatan Johannes Widjarko sebagai Wakil Mentri ESDM tentu sangat tidak pantas dan sangat bertolak belakang dengan citra yang sudah dibentuk Jokowi perang dengan mafia migas. Aneh kalau orang yang problematik terlibat kemafiaan malah mau diangkat jadi Wakil Mentri ESDM. Presiden Jokowi harus menentang rencana ini, presiden jangan mau didikte oleh teman-temannya. Ini bahaya. Masih banyak orang yang mampu direpublik ini kenapa harus orang yang sudah pernah dipecat dan bermasalah? Ataukah presiden sudah tidak mampu membedakan mafia dengan yang bersih? Atau jangan-jangan presiden sudah masuk dalam lingkaran mafia migas. Ini harus diwaspadai come backnya mafia migas.
Jika melihat situasi seperti ini, maka sangat mungkin kekuasaan Setya Novanto dan kolaborasinya dengan mafia migas dalam skandal papa minta saham juga akan mengobrak abrik jajaran direksi Pertamina yang juga pernah menolak surat katabelece berlogo Ketua DPR saat itu dijabatnya yang meminta Pertamina segera menyelesaikan urusan perusahaan yang diduga milik dari Muh. Riza Chalid. Sangat mungkin mengingat surat itu dulu ditolak karena sedang dalam proses pengawasan KPK.
Jika demikian, maka rejim ini dipastikan akan kembali memberikan ruang khusus bagi mafia migas. Rejim ini mengingkari apa yang diucapkan yaitu perang dengan mafia migas. Percuma Jokowi diawal membangun citra perang dengan mafia migas jika toh pada akhirnya malah masuk dalam jaring mafia migas.
Sekali lagi kami meminta Presiden agar membatalkan rencana mengangkat Johannes Widjanarko sebagai Wakil Mentri ESDM. Ini bangsa apa kalau sampai mengangkat pejabat yang bermasalah?
Jakarta, 03 Agustus 2016