Home Ekbiz Kata Ferdinand, Tahar Harusnya Ditempatkan di Rumah Tahanan Imigrasi

Kata Ferdinand, Tahar Harusnya Ditempatkan di Rumah Tahanan Imigrasi

KASUS DWKEWARGANEGARAAN

959
0
Tahar beberapa waktu lalu berdialog dengan komite ekonomi Nasional setelah tidak jadi menteri ESDM s/ist

ENERGYWORLD.CO.ID – Arcandra Tahar memang memiliki dwi kewarganegaraan, namun kenapa dia tidak diproses secara keiimigrasian? Tahar berwarga negara Amerika Serikat jadi wajar dicopot dari kursi menteri ESDM dan batal demi hukum karena UU Indonesia tidak kenal azas dwikwarganegaraan. Ia memang sudah duduk empuk meski hanya 20 hari di bangku menteri.

Sampai kini memang tak ada pihak yang berbicara soal pelanggraan imigrasi bahkan dirjen imigrasi pun adem ayem. Isu jadi mengelembung, tapi Tahar ternyata tak diam. Dia terlihat beberapa kali pertemuan di sana-sini. Kemarin saja dia ceramah di mesjid Sunda Kelapa. Lalu beberapa waktu sebelumnya ia berada dilingkaran Dewan Ekonomi.

Hal ini dengan kasusnya Tahar mendapat sorotan tajam dari Ferdinand Hutahean yang juga pengamat energi.

“Keberadaan Archandra Tahar di Indonesia saat ini jelas melanggar UU Keimigrasian. Mestinya Archandra harus ditempatkan di rumah tahanan imigrasi sampai urusan keimigrasiannya selesai,” jelas Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), ini dalam laman PRIBUMINEWS.co.id Jumat, 26 Agustus 2016.

Archandra seharusnya tidak boleh melakukan kegiatan apapun secara bebas sampai urusan keimigrasiannya selesai. “Tapi memang penerintah ini sudah terbiasa tidak menegakkan aturan bahkan menabrak Undang-Undang,” tegasnya.

Ada isu bahwa Archandra Akan ke skk Migas?

“Isu Archandra Tahar yang akan menjadi kepala SKK Migas atau bahkan kembali jadi menteri ESDM memang sangat mengecewakan. Orang yang sudah cacat integritas ternyata menjadi pilihan bagi rejim ini,” tegas Ferdinand.

Masih kata Ferdinand ini jelas memalukan bagi sebuah bangsa dan tidak seharusnya terjadi. “Seolah bangsa ini tidak punya lagi warga negara yang mampu hingga harus memilih orang-orang tidak layak jadi pemimpin,” ungkapnya. |AHMK