ENERGYWORLD.CO.ID – Uji Nuklir Kelima Korea Utara menurut pemaparan Profesor Hajime Izumi dari Universitas Internasional Tokyo, yang paling penting bagi Korea Utara dalam uji nuklir kelimanya ini adalah untuk menunjukkan reliabilitas hulu ledak nuklir.
Rudal nuklir berisi hulu ledak nuklir dan rudal balistik. Diyakini, uji nuklir terbaru ini dirancang untuk menunjukkan bahwa negara itu berhasil membuat rudal nuklir bersama hulu ledak nuklir dan rudal balistik yang dengan sempurna telah dibuatnya sendiri.
Cara paling efektif untuk melakukan uji ledak dari hulu ledak nuklir adalah dengan melengkapi rudal balistik dengan hulu ledak nuklir, meluncurkannya melewati Jepang, dan membuatnya meledak di mana pun di laut lepas di Samudra Pasifik. Namun Korea Utara tidak melakukan hal ini guna menghindari provokasi yang berlebihan kepada Jepang dan AS. Karena itu, masih mungkin untuk mengubah sikap Korea Utara melalui perundingan.
Jepang harus memainkan peran sentral bersama dengan AS dan Korea Selatan dalam membujuk masyarakat internasional guna menekan Korea Utara dalam sikap bersama. Khususnya, Jepang seharusnya memperoleh kerja sama Cina. Namun resolusi maupun sanksi oleh Dewan Keamanan PBB selama ini tidak berhasil mencegah Korea Utara melakukan uji nuklir.
Profesor Izumi meyakini sanksi-sanksi ekonomi, bukan resolusi, adalah kunci dalam memperkuat tekanan terhadap Korea Utara. Memberikan kerugian yang signifikan kepada negara itu akan sulit tanpa adanya sanksi-sanksi keuangan. Jika isu nuklir ini dibiarkan tidak selesai, maka kemampuan nuklir Korea Utara akan terus membaik, sehingga menjadi ancaman yang lebih besar kepada Jepang. Profesor Izumi meyakini waktu semakin dekat bagi masyarakat internasional untuk membuat keputusan penting.|NHK/ATA
