ENERGYWORLD.CO.ID – Pasca tragedi Archandra Tahar, yang sebelumnnya dikabarkan hebat di bidang offshore, Presiden Jokowi memang harus mencari pengantinya sebagai Menteri ESDM yang lebih hebat dibading Archandra Tahar.
Pengamat Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi melihat sosok Ardian Nengkoda adalah sosok yang tepat untuk menggatikan Archandra Tahar.
“Reputasi keahlian dan pengalaman Internasional Ardian jauh lebih hebat daripada Archandra Tahar,” ujar Fahmy keada ENERGYWORLD.CO.ID saat dimintai komentarnya, Ahad, 25/9/2016.
Sebelumnya Fahmy Radhi juga mengatakan terlalu riskan kalau Menteri ESDM terlalu lama dikosongkan. “Lantaran banyak keputusan strategis yang harus segera diputuskan, keputusan relaksasi ekspor konsentrat, pengambilalihan Total 2017, dll, yang mestinya tidak bisa diputuskan oleh Plt Menteri ESDM,” ujar Fahmy Kamis (22/9).
Semua keputusan MenESDM, lanjut Fahmy adalah penting dan yang mestinya semua tidak bisa diputuskan oleh Plt Menteri ESDM. “Jokowi harus segera memilih Menteri ESDM, siapa pun asal bukan AT alias Archandra Tahar dan bukan orang partai,”jelasnya.
Kembali ke soal Ardian, Fahmy mengatakan bahwa Ardian tidak hanya background pendidikan PhD di bidang oilfield technologist saja, tapi juga berkiprah dalam R&D hingga menghasilkan ratusan karya tulis ilmiah dan sejumlah patent. “Ia memperoleh penghargaan bergengsi sebagai orang Asia pertama yang memperoleh penghargaan tersebut,” jelasnya.
Fahmy juga menilai, bedanya dengan dengan Archandra Tahar yang lebih banyak bekerja di Texas AS, “Ardian benar-benar International Profesional lantaran telah bekerja di Armaco yang menggarap proyek offshore mega gas di banyak negara, terutama di Timur Tengah,” papar Fahmy yakin.
Masih kata Fahmy bahwa kepemimpinan Ardian pun tidak diragukan lagi. Pasalnya, Ardian berpengalaman memimpin banyak proyek Migas di berbagai negara dan pemimpin organisasi non-profit sektor pendidikan sustainable energy.
“Dengan perpaduan pendidikan, pengalaman internasional dan mangerial yang komplit, tidak diragukan lagi Ardian jauh lebih hebat ketimbang Archandra Tahar, sehingga sangat layak menjadi Menteri ESDM menggantikan Archandra Tahar,” tegasnya.
Untuk itu Fahmy hanya ingin memastikan bahwa yang masih perlu dipastikan adalah integritas kebangsaan, yang menjadi syarat penting menjadi Menteri ESDM.
“Pasalnya, MESDM mengelola dan memutuskan SDA yang nilainya mencapai ribuan triliun rupiah. Sesuai dengan amanah konstitusi, SDA tersebut harus diperuntukan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat, bukan kemakmuran investor asing,” urainya.
Dia harus berani memutuskan pengembalian lahan migas dan minerba kepada negara, tambah Fahmy. “Seyogyanya yang selama ini dikuasai perusahaan asing dia harus berkomitmen untuk tidak memperpanjang Kontrak Karya Freeport yang lebih mengguntungkan Perusahasn Amerika daripada Rakyat Indonesia,” ungkap Doktor UGM ini.
Masih kata Fahmy kalau Ardian benar memiliki komitmen Merah Putih, maka lengkap dan paripurna persyaratan untuk menjadi Menteri ESDM. “Dengan demikian, Jokowi tidak perlu berlama-lama lagi untuk segera melantik Ardian sebagai Menteri ESDM yang baru,” tutup Fahmy. | AENDRA MEDITA/ EWINDO