ENERGYWORLD – Pusat Kajian Komunikasi Politik Indonesia (PKKPI) secara khusus menyoroti nama dalam perebutan kursi Menteri ESDM Pasca tragedi Archandra Tahar, yang sebelumnnya dikabarkan hebat di bidang offshore, Presiden Jokowi memang harus mencari pengantinya sebagai Menteri ESDM yang lebih hebat dibanding Archandra Tahar.
Dalam dialognya, PKKPI dengan ENERGYWORLD menyebut sosok yang saat harus dipilih baiknya tidak dari partai. ESDM ini kekuatannya ada di profesional. Harus memiliki kriteria baik untuk menduduki kursi ESDM yang mengelola trilyunan aset tersebut. Dan jangan seperti yang sudah-sudah.
“Untuk Menteri ESDM, lebih masuk kriteria yang jam terbangnya tinggi. Hindari orang politik, bukannya Jokowi ingin yang muda dan energik? Cari yang paham energi bukan hanya paham satu bidang tapi harus yang luas dan punya integratas,” kata Direktur Eksekutif PKKPI bidang Energi Politik, Gede Munanto Sukowati kepada ENERGYWORLD di Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Rugi Kalau Jokowi tak cepat angkat Menteri ESDM saat ini. Karena misalnya hari ini ada pertemuan OPEC dunia soal harga minyak dunia di Aljazair. “Indonesia mungkin ada wakilnya yang hadir, tapi kan banyak agenda besar dunia soal energi Indonesia absen, karena tak ada menteri ESDMnya,” jelas Gede.
Dunia sedang menarik dalam energi, lanjut Gede jadi Indonesia harus bisa hadir sebagai kekuatan baru dalam energi dunia dan Menteri yang jadi calon ini harus paham dan mumpuni,” ujar Dosen Komunikasi Universitas Pancasila ini tegas.
Kita ketahui bahwa Selasa (27/9) Mensesneg Pratikno mengatakan bahwa dalam waktu dekat pekan ini MenESDM segera dilantik dan calonnya profesional. Namun sayang dia belum menyebutkan siapa calonnya itu.
Gede yang juga kandidat Dokotr dari Universitas Padjadjaran sejalan dengan Mensesneg bahwa sejumlah nama beredar sah, siap-siap dan harusnya yang dari profesional.
“Boleh saja datang calon dari mana saja kan Presdien yang kuat menentukannya asal tidak salah milih kembali.
“Calon Menteri ESDM harus Jokowi timbang secara matang dan jangan terulang gagal,” ungkap Gede.
Informasi sejumlah sumber kalangan Oil & Gas namanya Ardian Nengkoda dikenal seorang professional yang luar biasa. Kini mencuat calon kuat. Dia adalah satu-satunya orang Asia yang memenangkan penghargaaan Society of Petroleum Engineers (SPE) 2015 dalam proyek-proyek regional, pembangunan fasilitas dan konstruksi minyak di Abu Dhabi, UAE, dan penghargaan Gas Processors Association (GPA) Annual Technical Conference (San Antonio, Texas). Dia juga pemilik 6 hak paten dalam bidang migas.
Ardian terkenal dalam bidang oilfield technologist dengan background pendidikan Doktor bidang Chemical Engineering (Offshore methane gas hydrate production research), dan memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang induatri oil and gas E&P, projects, on&offshore, deepwater, marginal field, EOR technology, unconventional gas development.
Memiliki pengetahuan mendalam dalam bisnis gas upstream, midstream and downstream, serta R&D. Dia telah berpengalaman mengerjakan mega project sepanjang Oman, Saudi Arabia, Kuwait, Qatar, UAE, Algeria, Sudan, GoM, Norway & UK, Brazil, Indonesia, Pakistan, Thailand, Malaysia dan Australia.
Diantara ratusan karya tulisnya adalah: Integrated water chemistry study to support oil field development scenario; Hydrate Problems in Gas Lift Production: Experiences and Integrated Inhibition, Understanding of Oilfield Souring and Effective Monitoring: A Case Study; Gas Hydrate Problems in Desert of Sultanate of Oman: Experiences and Integrated Inhibition Program Authors, dan ratusan karya lainnya.
Saat ini Ardian bekerka di Aramco sebagai arsitek pengembangan gas, yang memimpin dan mengatur pengembangan mega gas lepas pantai Offshore Mega gas (FDP, design sampling & PVT fluid characterization, flow assurance & production chemistry, production strategy, drilling plan, facilities concept and design). Juga aktif menjalankan organisasi non-profit dalam sektor pendidikan sustainable energy dan menjadi sukarelawan untuk SPE dan IATMI sejak 1997, dosen tamu, training instructor, menjadi pelatih dan mentor bagi mahasiswa-mahasiswa di banyak negara.
Pengalamannya adalah di bidang: field development, offshore project management, operation, smart field, oilfield chemistry, flow assurance, facilities engineering, O&G processing, subsea, EOR unconventional gas/FLNG technology, fluid, energy & water management.
Kalangan pebisnis Oil & Gas juga yang kami hubungi menyebutkan bahwa kalangan Oil & Gas menilai sepertinya pengalamannya sangat luas. Ardian memiliki pengetahuan oil and gas sangat baik. “Dia juga kenal banyak orang. Banyak kawan saya di middle east kenal dia,” kata serang pengusaha Gas yang sementara ini enggan disebutkan namanya.
Masih kata sumber tadi Energi Sumber Daya Mineral, adalah ruang kelola berharga dan bernilai. “Yang harus dibuktikan apakah dia mampu memimpin salah satu kementrian yang basah dan banyak political involvement itu, “kata sumber tadi.
SPE merupakan sebuah organisasi perminyakan internasional yang beranggotakan insinyur perminyakan di seluruh dunia. Penghargaan ini diberikan kepada Adrian karena selama 11 tahun berkontribusi di dunia perminyakan.
Ia diketahui telah turut di dalam cukup banyak mega proyek perminyakan di dunia, selain itu Adrian juga telah banyak menyumbangkan kemampuannya di dalam konferensi dunia, karya-karya tulis ilmiah yang tentunya sangat penting bagi perkembangan industri perminyakan dunia.
Dengan penghargaan SPE yang diraihnya ini juga membuat nama Adrian Nengkoda tercatat dalam sejarah sebagai orang Asia pertama yang berhasil mendapatkan penghargaan bergengsi itu.
Akhirnya semoga dalam ekan ini sebelum September habis Menteri baru sudah ada. Dan apakah benar Ardian Nengkoda yang saat ini dipastikan akan duduk di ESDM 1, maka hanya Presiden-lah yang punya hak preoregatif. | Aendra M Kartadipura / energyworld.co.id