ENERGY – Arcandra Tahar disebut masuk kembali dalam daftar nama calon menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang bakal dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat. Hal ini dibenarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM, Luhut Binsar Pandjaitan.
“Iya, Arcandra masuk daftar,” kata Luhut di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Rabu 12 Oktober 2016.
Sontak kabar ini dikritisi engamat Energy Univesitas Gadjah Mada Fahmy Radhi yang mengatakan jikalau benar Achandra yang dilantik menunjukan bahwa tarik-menarik pemilihan MENESDM dimenangkan LBP alias Luhut Binsar Pandjaitan, yang ternyata lebih powerful
“Pengankatan kembali Archandra pasca skandal ke-WNA-an akan menjadi blunder berkepanjangan bagi Pemerintahan Jokowi. Pasalnya, stigma buruk skandal ke-WNA-an akan selalu diangkat oleh pihak tertentu yang menjadi kotra produktif bagi kabinet kerja, kerja, kerja…,” ujar Doktor Ekonomi Energy jeblolan NewCastle Inggris ini kepada EnergyWorldIndonesia Malam 12/10)
Kengototan LBP, untuk tetap memaksakan Achandra semakin memperkuat dugaan adanya kepentingan AS dibalik pengangkatan Achandra, utamanya untuk mengamankan kepentingan Freeport, kata Fahmy.
“Indikasi bahwa Achandra akan amankan ekspor konsenterat, seperti dilakukan saat 20 hari menjadi MESDM, dan memberikan jaminan perpanjangan KK Freeport, serta ambil alih pengelolaan Blok Masela dari Investor, tampaknya semakin menguat,” jelas pengamat energi asal UGM ini yang pernah menjadi tim khusus Migas bersama Faizal Basri.
Lebih jauh Fahmy melihat kalau agenda-agenda tersebut akhirnya dilaksanakan di bawah Achandra sebagai MESDM, maka kekayaan alam tidak dapat memberikan kemakmuran sebesar-besarnya bagi rakyat sesuai amanah pasal 33 UUD. “Tapi justru akan meningkatkan bagi kemakmuran perusahaan asing beserta kroni dan komparadornya,” tegas Fahmy.
Fahmy juga mengatakan masih banyak yang lebih hebat dari Archandra, nama yang semat di sebut-sebut calon Menteri ESDM Ardian Nengkoda misalnya Lebih Hebat dari Archandra.
Masih kata Fahmy Radhi bahwa terlalu riskan kalau menteri ESDM terlalu lama dikosongkan oleh karena harus segera ada keputusan.
“Keputusan strategis yang harus segera dituntaskan, dan ada Calon Menteri ESDM Ardian Nengkoda ini sangat bagus. Lebih hebat dari Archandra loh,” ujar Fahmy kepada Energy World Indonesia (28/9/2016).
Semua keputusan MenESDM, lanjut Fahmy adalah penting dan yang mestinya semua tidak bisa diputuskan oleh Plt Menteri ESDM saat ini. “Harusnya Presiden Jokowi cepat memilih Menteri ESDM, siapa pun asal bukan AT alias Archandra Tahar dan bukan orang partai, Ardian Nengkoda adalah sosok yang jam terbangnya mantap” jelas Fahmy.
Presiden Jokowi memang belum menentukan siapa penganti AT yang terpaksa diberhentikan lantaran tersandung dwikewarganegaraan. “Sekali lagi saya rasa calon Menteri ESDM Ardian Nengkoda Lebih Hebat dari Archandra,” kata Fahmy lagi.
Informasi sejumlah sumber kalangan Oil & Gas namanya Ardian Nengkoda dikenal seorang professional yang luar biasa. Kini mencuat ia sebagai calon kuat Men ESDM.
Dia adalah satu-satunya orang Asia yang memenangkan penghargaaan Society of Petroleum Engineers (SPE) 2015 dalam proyek-proyek regional, pembangunan fasilitas dan konstruksi minyak di Abu Dhabi, UAE, dan penghargaan Gas Processors Association (GPA) Annual Technical Conference (San Antonio, Texas). Dia juga pemilik 6 hak paten dalam bidang migas.
Ardian terkenal dalam bidang oilfield technologist dengan background pendidikan Doktor bidang Chemical Engineering (Offshore methane gas hydrate production research), dan memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang industri oil and gas E&P, projects, on & offshore, deepwater, marginal field, EOR technology, unconventional gas development.
Memiliki pengetahuan mendalam dalam bisnis gas upstream, midstream and downstream, serta R&D. Dia telah berpengalaman mengerjakan mega project sepanjang Oman, Saudi Arabia, Kuwait, Qatar, UAE, Algeria, Sudan, GoM, Norway & UK, Brazil, Indonesia, Pakistan, Thailand, Malaysia dan Australia.
Diantara ratusan karya tulisnya adalah: Integrated water chemistry study to support oil field development scenario; Hydrate Problems in Gas Lift Production: Experiences and Integrated Inhibition, Understanding of Oilfield Souring and Effective Monitoring: A Case Study; Gas Hydrate Problems in Desert of Sultanate of Oman: Experiences and Integrated Inhibition Program Authors, dan ratusan karya lainnya.
Saat ini Ardian bekerja di Aramco sebagai arsitek pengembangan gas, yang memimpin dan mengatur pengembangan mega gas lepas pantai Offshore Mega gas (FDP, design sampling & PVT fluid characterization, flow assurance & production chemistry, production strategy, drilling plan, facilities concept and design). Juga aktif menjalankan organisasi non-profit dalam sektor pendidikan sustainable energy dan menjadi sukarelawan untuk SPE dan IATMI sejak 1997, dosen tamu, training instructor, menjadi pelatih dan mentor bagi mahasiswa-mahasiswa di banyak negara.
Pengalamannya adalah di bidang: field development, offshore project management, operation, smart field, oilfield chemistry, flow assurance, facilities engineering, O&G processing, subsea, EOR unconventional gas/FLNG technology, fluid, energy & water management.
Ardian adalah putra Indonesia yang mampu menorehkan prestasi dalam dunia perminyakan dan industri perminyakan, ia juga pernah bekerja di Arab Saudi dan peraih penghargaan atas kinerjanya di industri perminyakan dunia dari Society of Petroleum Engineers/SPE.
SPE merupakan sebuah organisasi perminyakan internasional yang beranggotakan insinyur perminyakan di seluruh dunia. Penghargaan ini diberikan kepada Adrian karena selama 11 tahun berkontribusi di dunia perminyakan.
Ia diketahui telah turut di dalam banyak mega proyek perminyakan di dunia, selain itu Adrian juga telah banyak menyumbangkan kemampuannya di dalam konferensi dunia, karya-karya tulis ilmiah yang tentunya sangat penting bagi perkembangan industri perminyakan dunia.
Dengan penghargaan SPE yang diraihnya ini juga membuat nama Adrian Nengkoda tercatat dalam sejarah sebagai orang Asia pertama yang berhasil mendapatkan penghargaan bergengsi itu.
Akhirnya semoga dalam bulan ini Menteri baru sudah ada. Dan apakah benar Archndra yang akan diilih kembali atau Ardian Nengkoda yang saat ini digadang-gadang ke kursi ESDM 1? Kita lihat nanti dan hanya Presiden-lah yang tahu itu semua karena hak preoregatifnya. |ATA/EWINDO