CATATAN TENGAH, Jumat 14 Oktober 2016
Libur Panjang Ignasius Jonan Berakhir di Bimasena
JAKARTA – “Sumpah, benar mas, dia tidak tahu kalau hari ini dia akan dilantik jadi Menteri”, ujar Poppy Dharsono bersungut-sungut Jumat siang hari ini.
Saya menelpon peragawati senior itu untuk menyampaikan ucapan selamat kepadanya. Karena Ignasius Jonan, salah seorang sahabatnya, hari ini dilantik selaku Menteri ESDM.
Sementara sehari sebelumnya, belum sampai 24 jam, Poppy, Jonan, dan beberapa teman Poppy lainnya, baru berhaha-hihi sambil makan siang.
Tepatnya setelah Kamis kemarin 13 Oktober kami makan siang bersama sebagai sesama orang biasa, tapi hari ini Ignasius Jonan, sahabatnya Poppy, dilantik oleh Presiden Joko Widodo selaku Menteri ESDM.
Pelantikan itu apapun alasanny cukup mengejutkan. Sebab sepanjang acara Kamis kemarin dari pukul 12:00 sampai 15:00, Jonan tidak memperlihatkan tandatanda bahwa dia sudah ditelpon Presiden untuk menjadi Menteri ESDM
Kamis kemarin itu makan ditraktir oleh Poppy Darsono di restoran Jepang yang terletak di lantai dua, Gedung Bimasena, Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
Acara makan siang itu terkesan diigelar mendadak. Sebab sayapun baru dihubungi Poppy melalui telpon pada tengah malam lewat beberapa menit, di hari peralihan dari hari Rabu malam ke Kamis pagi. Rekaman di telepon genggam saya menunjukkan Poppy menelpon pada pukul 24:04 WIB.
Selama makan siang, Jonan tidak memberi sinyal atau tanda-tanda bahwa Jumat ini, dia akan kembali menjadi anggota kabinet pemerintahan Joko Widodo. Bekas Menteri Perhubungan itu lebih banyak berkelakar.
Dia baru agak serius, ketika Prof. Sri Edi Swasano, menanyainya beberapa gambar ataui foto yang terrekam di handphone-nya.
Jonan malah lebih banyak berceritera tentang kehidupannya yang baru setelah tak lagi menjadi Menteri Perhubungan RI per 27 Juli 2016.
“Setiap kali saya memposting foto di Facebook, lebih dari satu juta jempol yang memberi respons terhadap postingan saya”, ujar Jonan.
Ajudannya Hadi M Djuraid, yang mantan wartawan “Media Indonesia” kemudian memperlihatkan akun Facebook, sekedar untuk menunjukkan sekalipun dalam beberapa hal dia berseloroh tetapi dalam soal data, Jonan serius.
Ketika ditanya bagaimana perasaannya sewaktu diberi tahu oleh Presiden bahwa posisinya akan diberikan kepada orang lain ? Jonan menjawab bahwa dia merasa biasa-biasa saja. Presiden memberi tahu saya dan saya ucapkan terima kasih.
Walaupun beberapa hari kemudian, menurut Jonan, Presiden kemudian kembali memanggilnya, sekedar menyampaikan ucapan terima kasih.
Pemberhentian Ignansius Jonan selaku Menteri Perhubungan per 27 Juli 2016, memang cukup mengejutkan dan menimbulkan tanda tanya.
Sebab kesan terhadap mantan Dirut PT Kereta Api Indonesia itu, bahwa dia merupakan sosok yang berkinerja baik di dalam kabinet Joko Widodo.
“Lalu kegiatan apa yang bapak lakukan setelah tidak lagi menjadi Menteri”, bertanya Poppy di sela-sela makan siang.
“Yah seperti ini”, sambil menunjuk acara makan siang bersama kemarin.
Selama percakapan di depan meja makan, tak ada kesan bahwa Jonan sudah diberi tahu menjadi anggota kabinet lagi. Atau entah Jonan sudah diberi tahu, hanya saja, kepada kami , dia tetap merahasiakannya.
Saat menulis artikel ini, saya teringat pada satu momen dimana Jonan sempat minta izin keluar ke teras. Dari kejauhan di balik kaca, saya melihat Jonan seperti sedang serius menjawab telpon masuk. Atau mungkin dia sendiri yang melakukan panggilan telpon.
Apakah saat itu sedang terjadi percakapan dengan Istana soal pelantikannya sebagai Menteri ESDM? Hanya Jonan dan Tuhan yang tahu.
Dan setelah Jonan bergabung kembali, dia sempat membagikan sebuah program “Nawacita” yang dikemas dalam sebuah USB. Program itu dia berikan kepada saya dan minta supaya bisa dibagikan kepada semua teman hadir di acara makan siang itu..
Menurut Jonan program berdurasi 35 menit tidak bisa dikirim melalui e-mail. Jadi harus digandakan dalam bentuk USB.
Siang tadi, saya baru saja memesan USB melalui On-Line, ketika tiba-tiba Metro TV menyiarkan Breaking News. Isinya tentang pelantikan Ignasius Jonan selaku Menteri ESDM yang baru, sementara Arcandra Tahar yang melepas jabatan itu pada 15 Agustus 2016 dilantik menjadi Wakil Menteri ESDM.
Antara percaya dan tidak, saya ikuti acara pelantikan yang disiarkan langsung dan berakhir tidak lebih dari 10 menit.
Yah karena kemarin siang, sebelum berpisah, Jonan masih sempat berceritera bahwa dengan menjadi rakyat biasa, dia bisa menikmati waktu untuk keluarga.
Baru-baru ini dia mengadakan perjalanan ke Eropa untuk menengok anaknya yang mengikuti pendidikan di sana.
Saya agak segan bertanya. Sebab yang terbayang di benak adalah betapa dia pasti terpukul oleh pergantian mendadak pada 27 Juli 2016.
Betapa jabatan tertinggi dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo ini, tidak berbeda dengan umur manusia.
Dimana setiap saat umur itu dicabut oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Tercatat sudah beberapa figur yang kemarin masih haha hihi sebagai Menteri, tiba-tiba tak bisa lagi bersuka ria. Karena status sebagai Menteri, sudah dicabut oleh pemilik kekuasaan, Presiden Joko Widodo.
“Boleh dong saya libur, setelah 30 tahun terus bekerja”, kalimat yang masih terngiang-ngiang di pendengaran saya, ketika kami berpisah kenarin sore.
Jonan katanya ingin menikmati libur panjang.
Yah sayapun tak menduga bahwa libur panjang Ignasius Jonan berakhir di Bimasena kemarin.
Selamat dan sukses yah Pak Jonan. God Blesses You. *****
Dari CATATAN TENGAH, Derek Manangka