Negara-negara nuklir dan non-nuklir menentang satu sama lain dalam sebuah pertemuan PBB mengenai pelucutan senjata dan keamanan internasional.
Negara-negara anggota PBB membahas sebuah rancangan resolusi yang diajukan oleh Austria dan negara-negara lainnya dalam pertemuan Komite Pertama Dewan Umum PBB di New York pada hari Jumat (14/10/2016).
Rancangan resolusi tersebut mendesak PBB untuk memulai pembicaraan tahun depan guna menciptakan sebuah kesepakatan yang mengikat secara hukum yang melarang seluruh persenjataan nuklir.
Dalam pertemuan itu, perwakilan Austria menyatakan bahwa rancangan yang ada saat ini tidak lagi cukup dalam menekan negara-negara bersenjata nuklir dalam mengurangi persenjataannya. Perwakilan tersebut menyerukan sebuah resolusi yang mengikat secara hukum guna mengambil sejumlah langkah berkelanjutan untuk maju ke depan bersama pelucutan senjata nuklir.
Negara-negara non-nuklir lainnya juga menyuarakan dukungan bagi resolusi tersebut. Namun perwakilan Amerika Serikat mengutarakan penentangan dengan mengatakan tidak ada ruang dalam membahas langkah efektif untuk memajukan pelucutan senjata nuklir tanpa mempertimbangkan keamanan internasional.
Sementara itu perwakilan Inggris juga berargumen bagi pentingnya untuk mempertahankan daya tangkal nuklir dengan mengutip program nuklir Korea Utara.
Rancangan resolusi tersebut diperkirakan akan diajukan pengambilan suaranya pada akhir bulan ini. Rancangan itu menarik perhatian pada apakah negara-negara nuklir dan non-nuklir akan dapat menyelesaikan perbedaan di antara mereka dan menerapkannya. -NHK/RNZ