ENERGYWORLDINDONESIA – Kerjasama Pemerintah Daerah DKI Jakarta dengan korporasi asal Belanda Philips memberikan manfaat hemat energi terutama untuk penerangan jalan umum (PJU) di Jakarta.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kominfo dan Kehumasan DKI Jakarta Dian Ekowati, Jakarta lebih hemat 50 persen sejalan dengan penerapan teknologi Philips City Touch.
“Hasil pembiayaan untuk penerangan jalan bersama teknologi Philips City Touch, kami sudah bisa efisiensikan hampir 50 persen dibandingkan sebelumnya,” kata Dian Ekowati, dalam konferensi pers, di Senayan City Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Sistem penerangan jalan umum oleh Philips ini bisa dikoneksikan pada sistem Kota Cerdas Jakarta (Jakarta Smart City) ikut membantu efisiensi perawatan dan penggunaan energi.
Kerja sama antara Philips dan administratur DKI Jaya telah merampungkan pemasangan hampir 90.000 titik lampu dalam tujuh bulan terakhir. Sekitar 430 titik lampu diinstalasi setiap hari di berbagai jalan Ibu Kota.
Dian menyebutkan koneksi lampu penerangan jalan bisa dimonitor dan dikontrol setiap harinya sehingga apabila ada lampu jalan yang rusak dan mati bisa langsung dideteksi lewat notifikasi di sistem Kota Cerdas Jakarta.
Peringatan dari sistem kendali dan pemantauan ini akan memberikan informasi mengenai lokasi secara presisi tempat lampu yang mati. Menurut dia, itu sangat membantu dalam penanganan lampu jalan yang rusak bahkan tanpa perlu menunggu laporan kerusakan.
Kita tahu lebih dari 9 juta penduduk, Jakarta merupakan salah satu kota dengan populasi terpadat dan memiliki pertumbuhan tercepat di dunia. Sebelum adanya proyek ini, penerangan jalan dan ruang publik hampir sepenuhnya bergantung pada teknologi pencahayaan konvensional yang tidak memiliki kemampuan pemantauan jarak jauh. Keuntungan utama menggunakan Philips CityTouch adalah setiap titik lampu terkoneksi dan data kinerjanya bisa langsung dikirim melalui jaringan selular ke pengelola atau Dinas Perindustrian dan Energi (DPE).
Data tersebut memungkinkan petugas memantau infrastuktur penerangan jalan secara efisien dan mengontrol tingkat pencahayaannya dari jarak jauh, untuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan areanya. Misalnya pada malam hari, saat jumlah kendaraan berkurang, DPE dapat meredupkan sinar lampu hingga 50%, yang memberikan penghematan energi lebih jauh.
Ditemat yang sama Presiden Direktur PT Philips Indonesia mengatakan sejak diluncurkan pada tahun 2012, sistem penerangan jalan Philips CityTouch telah diimplementasikan pada lebih dari 700 proyek di 35 negara.
“Pemerintahan di seluruh dunia memprioritaskan penurunan penggunaan karbon dengan meningkatkan penerangan jalan umum melalui penggunaan pencahayaan terkoneksi hemat energi kami. Sistem ini dapat dipasang dengan cepat karena memiliki kemampuan jaringan nirkabel terintegrasi dan mampu memangkas waktu pemeliharaan karena setiap titik lampu dapat melaporkan status dan performanya masing-masing,” ujar Chandra.
Meskipun pemasangan di Jakarta merupakan salah satu yang terbesar di dunia, lanjut Chandra teknologi Philips CityTouch dapat disesusaikan dengan berbagai skala instalasi dan memberikan keuntungan signifikan bagi proyek berukuran kecil atau menengah. Kombinasi dari luminer LED dan pemantauan jarak jauh menggunakan sistem manajemen pencahayaan Philips CityTouch memungkinkan penghematan energi dan operasional.
“Hanya dua persen dari 300 juta penerangan jalan umum di dunia yang terkoneksi seperti ini. Pemikiran yang maju untuk menjadikan Jakarta kota pintar (smart city) akan menjadi pemacu di Asia Tenggara,” tegasnya.
Masih kata Chandra Philips Indonesia rencananya akan memperluas kerja sama Philips City Touch di beberapa kota besar di Indonesia. “Philips CityTouch memungkinkan penghematan energi dan operasional dan kami akan lakukan juga di kota-kota lain seperti Yogyakarta, Surabaya, Samarinda, Makassar, dan kota-kota lain di Indonesia,”tutupnya. |AME/EWINDO
Lebih lengkap baca di edisi Majalah ENERGYWORLDINDONESIA Desember 2016