ENERGYWORLD — Hubungan bilateral Jepang – Indonesia telah terjalin lama baik di bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi maupun sosial budaya. Jadi bukanlah hal yang aneh jika banyak produk-produk buatan Jepang banyak di pasaran Indonesia. Salah satunya adalah produk bermerk “HITACHI” Kata ini sudah sangat tidak asing lagi ditelinga kita.
Hitachi Social Innovation Forum merupakan acara global kebanggaan Hitachi, juga menjadi bagian dari rencana perluasan bisnis Hitachi di Indonesia.
“Kami sangat senang memiliki kesempatan untuk pertama kalinya menyelenggarakan Hitachi Social Innovation Forum di Indonesia. Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mendatangkan permintaan yang tinggi terhadap infrastruktur sosial. Kami ingin menggunakan pengalaman dan keahlian kami di bidang TIK dan infrastruktur agar dapat memberi kontribusi terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia. Kondisi bisnis saat ini menunjukkan bahwa inovasi sosial tengah berada pada posisi terbaik dan dapat dipastikan akan mampu memberikan kontribusi bagi Indonesia dan kawasan ini,”Hitachi, Ichiro Iino, Chief Executive for Asia-Pasific, Hitachi, Ltd di Inter Continental MidPlaza, Jakarta (5/11/16) yang dihadiri Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Republik Indonesia, Rudiantara.
Di era perdagangan bebas agaknya Jepang harus mengembangkan strategi dan inovasi untuk bisa tumbuh dan berkembang. Oleh karenanya “Hitachi, Ltd. (TSE: 6501, “Hitachi”) dan Hitachi Asia Ltd.Untuk kali pertama mengadakan acara seminar dan pameran “Hitachi Social Innovation Forum in Indonesia”
Hitachi, Ichiro Iino, Chief Executive for Asia-Pasific, Hitachi, Ltd., dan Takuya Yamakawa, President Director, PT. Hitachi Asia Indonesia, berbagi pandangan mengenai kemitraan dalam inovasi sosial, serta peluang dan tantangan dari pertumbuhan Indonesia di berbagai bidang seperti mobilitas, pembayaran dan kesehatan. Apalagi kegiatan ini adalah pertamakalinya diadakan di Indonesia.
Dalam Rencana Manajemen-Pertengahan Tahun 2018 yang baru diumumkan, Hitachi menargetkan peningkatan rasio penjualan ke luar negeri melebihi 50 persen. Indonesia akan memainkan peranan penting dalam membantu Hitachi mencapai target tersebut karena Hitachi menargetkan untuk meningkatkan pendapatannya di Indonesia hingga 30 persen pada tahun fiskal 2015-2018.
Melalui pameran dan seminar bisnis yang diselenggarakan, forum ini akan menampilkan beragam solusi dalam Bisnis Inovasi Sosial Hitachi (Hitachi Social Innovation Business) yang menggabungkan infrastruktur dan teknologi informasi terdepan. Pelanggan, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan utama di Indonesia akan memiliki pemahaman yang lebih baik lagi mengenai bidang bisnis utama Hitachi seperti manajemen energi, transportasi, sistem keamanan, solusi kesehatan dan jasa keuangan.
Para delegasi juga bisa memperoleh informasi dari jajaran pembicara yang luar biasa. Dalam presentasi yang berjudul “Innovative Ways to Develop Jakarta Smart City”, disajikan oleh Setiaji, Kepala Jakarta Smart City, berbagi pendekatan inovatif untuk mengatasi berbagai tantangan dalam pengembanganJakarta Smart City guna meningkatkan layanan umum dan kualitas hidup masyarakat Jakarta.
Terkait hal tersebut, Makoto Yasuda, Senior Technology Evangelist, Information & Communication Technology Business Division, Hitachi, Ltd., dan Jimmy Bernando Panjaitan, National Sales Manager, ICT Group, PT. Hitachi Asia Indonesia, memperkenalkan beberapa solusi dari Hitachi khususnya di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan Keamanan untuk penciptaan hubungan kolaboratif guna membangun masyarakat yang lebih aman dan berkelanjutan.
Selain alat-alat konstruksi, elevator, otomotif, dan bisnis TIK di Indonesia, Hitachi tengah mencoba memperluas bisnis inovasi sosial dengan berfokus pada keamanan dan jasa keuangan. Sebagai contoh, PT. Hitachi Terminal Solutions Indonesia, perusahaan di bidang Cash Recycle ATM (CRM), mulai beroperasi sejak bulan April tahun ini. Hitachi Terminal Solutions Indonesia merupakan perusahaan penjualan Hitachi yang kedua di Asia Tenggara, dan Hitachi telah memperkuat lini penjualan elevator dan eskalatornya di Indonesia sejak awal tahun ini, dan sebuah pabrik perangkat sistem otomotif juga sudah berdiri sejak tahun 2014. Pabrik ini diharapkan akan mulai beroperasi pada bulan Agustus 2018. (sun/ewindo)