PT Pertamina (Persero) akan mengimpor BBM jenis solar dan premium dari Malaysia pada bulan ini untuk memenuhi kebutuhan BBM di Kabupaten Krayan, Kalimantan Utara, yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Wakil Direktur Utama Pertamina, Ahmad Bambang, mengatakan pasokan BBM yang dibeli dari Malaysia tersebut akan memangkas biaya pengiriman dari sebelumnya menggunakan pesawat sebesar Rp 35.000/liter, menjadi hanya Rp 12.500/liter.
“Desember ini sudah mulai impor, ini akan sangat efisien untuk pengiriman BBM kita ke perbatasan. Ongkos kirim ke sana kita tanggung Rp 35.000/liter, kalau dibawa langsung dari Malaysia hanya Rp 12.500/liter, bukan soal untung rugi, tapi supaya lebih efisien saja,” jelas Bambang seperti dikutip bumn.go.id, hari ini.
Menurutnya, kebutuhan BBM untuk Krayan setiap harinya hanya 8.000 ton. Impor akan dilakukan oleh anak usaha Pertamina, PT Pertamina Patra Niaga. Selain mengimpor BBM, Pertamina juga akan mengekspor BBM ke wilayah Malaysia di perbatasan yang lokasinya sulit diakses Petronas.
“Ini kan jual beli biasa agar efisien saja. Timbal baliknya kita juga mengekspor BBM ke wilayah Sandakan (Sabah) yang dekat dengan Nunukan, kebetulan Malaysia juga susah kirim BBM ke situ,” ujar Bambang.
Premium dan solar yang diimpor dari Malaysia akan dijual Pertamina dengan harga Rp 6.450/liter dan Rp 5.150/liter, sama dengan harga premium dan solar di wilayah Indonesia lainnya.|RMN