Home Energy BBM Kandasnya Sang “Vu Van Qui” Dwi Soetjipto di Pertamina

Kandasnya Sang “Vu Van Qui” Dwi Soetjipto di Pertamina

1227
0
Dwi Soetjipto Dirut Pertamina (Ewindo)
ENERGYWORLD – Saat namanya sedang moncer di dunia Semen dan membuat dobrakan dalam industri Semen Indonesia. Ia adalah salah satu dari Direktur Utama PT Semen Indonesia, perusahaan induk usaha semen nasional dengan operasi pabrik terbesar di Asia Tenggara.
Ia berhasil melakukan konsolidasi industri semen nasional, Dwi Soetjipto dipandang sebagai bapak pemersatu industri semen Indonesia. Luar biasa!
Dwi Soetjipto lahir di Surabaya, 10 November 1955, adalah seorang eksekutif Indonesia.
Tahun 2009, Dwi Soetjipto meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen Kekhususan Manajemen Stratejik dari Universitas Indonesia (UI), sebelumnya menyandang gelar Magister Manajemen dari Universitas Andalas Padang, dan gelar Insinyur dari Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.
Dalam prestasi kepemimpinannya sebagai eksekutif korporasi dan sumbangsih terhadap pembangunan almamaternya, ia pernah dinobatkan sebagai alumnus terbaik dari Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA-ITS). Dan kini, ia juga di dapuk sebagai ketua IKA-ITS
Ia menjabat sebagai orang nomor satu di PT Semen Indonesia sampai 2014, karena pada 28 November 2014, Presiden Joko Widodo memilih Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Dari semen ke minyak, inilah yang menarik dari Dwi.
Ia menggantikan Karen Agustiawan yang mengundurkan diri setelah hampir dua periode Karen menjabat.

Karier Dwi Soetjipto 

Memimpin erusahaan minyak lat merat seerti PT Pertamina Dwi merupakan direktur utama BUMN pertama yang diangkat dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, berdasarkan prinsip meritokrasi.
Menurut Presiden Joko Widodo, Soetjipto dipilih berdasarkan hasil tes tertinggi di antara kandidat lain, dan dibebani tugas khusus memberantas mafia migas dalam tubuh Pertamina.
Seak terjangngnya luar biasa sehingga 13 Mei 2015, Soetjipto mengumumkan pembubaran salah satu anak usaha Pertamina yang merugikan, Petral (Pertamina Energy Trading).
Dwi juga meluncurkan produk Pertalite untuk menambah daya saing produk di level hilir. Akibat ini dan Oktober 2015, Pertamina dianugerahi Best Downstream Service & Solutions Company dan Soetjipto dianugerahi Asia Best CEO dalam Oil and Gas Awards 2015 oleh majalah internasional World Finance.
Dwi Soetjipto adalah eksekutif pertama sepanjang sejarah yang membawa BUMN Indonesia menjadi perusahaan multinasional. Menurut Menteri BUMN Dahlan Iskan waktu itu, Dwi membawa transformasi PT Semen Indonesia menjadi BUMN pertama yang berstatus multinasional (multinational state-owned company) setelah pembelian pabrik Thang Long di Hanoi Vietnam.
Pada saat di bawah kepemimpinannya, PT Semen Indonesia menyatukan Semen Padang, Semen Gresik, dan Semen Tonasa. Melalui kerja visionernya untuk memperluas operasi BUMN Indonesia di Asia, PT Semen Indonesia sudah membuka pabrik di negara Vietnam. Pers dan komunitas korporasi di Hanoi, Vietnam, memanggilnya sebagai Vu Van Qui atau Vu Vi Tho.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Gresik Persero sejak tahun 2005[, kemudian pada awal tahun 2013 PT Semen Gersik Persero resmi bertranformasi menjadi PT Semen Indonesia Tbk. Dwi Soetjipto juga menjadi koordinator pengajar di Institut Pelatihan Pembangunan sejak tahun 1999 sampai sekarang.
Sejak tahun 2014, Dwi Soetjipto menjadi Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Semen Indonesia dan komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI).
Prestasi Soetjipto selama menjadi Dirut PT Semen Gresik adalah mampu mensejajarkan Semen Gresik dengan BUMN besar seperti Pertamina dan PLN. Soetjipto sukses membawa kapasitas produksi Semen Gresik menjadi 26 juta ton per tahun, mengalahkan kapasitas produksi Siam Cement yang sebesar 23 juta ton, yang selama ini adalah raja semen Asia Tenggara. Hingga semester I-2012, kinerja Semen Gresik perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp2,1 triliun atau naik 12,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan itu terjadi seiring dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 13,83%, dari Rp7,61 triliun menjadi Rp8,66 triliun. Dwi Soetjipto juga memperoleh penghargaan pemerintah berupa Satya Lencana Pembangunan di bidang pembinaan koperasi usaha kecil dan menengah (UKM). Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) saat ini tercatat menjadi koperasi terbesar kedua di Indonesia dengan jumlah anggota 6.000 orang, dan mencatat total penjualan Rp1,4 triliun.
Kisah diatas adalah kecemerlangan yang kini akhirnya Sang “Vu Van Qui” oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno sebagai pemegang saham pengendali PT Pertamina (Persero) mencopotnya Dwi Soetjipto dari posisi Direktur Utama Pertamina per Jumat (3/2/2017) ini.
Pemberhentian tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar di Kantor Kementerian BUMN.
Deputi bidang usaha jasa keuangan, jasa survei dan konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menjelaskan, keputusan itu diambil untuk mendorong Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia. “Kami melihat internal ada yang perlu ditingkatkan, perlu ada penyegaran. Maka dua jabatan ini mengalami perubahan,” kata Gatot kepada media.
Dwi Soetjipto telah menjabat sebagai orang nomor satu di Pertamina selama kurang lebih tiga tahun. meski ada hal restasi lain dimana di klaim kalahkan laba Petronas yang perolehan laba Pertamina pada 2016 lebih besar dari BUMN migas milik Malaysia Petronas namun apa kata Gatot perlu ada penyegaran. Meski sebuah langkah Pertamina melakukan efisiensi da‎n nilai efisiensi yang bisa diraih Pertamina meningkat signifikan. Jika pada 2015 hanya US$ 800 juta, pada Novembr 2016 naik mencapai US$ 2,8 miliar. “Dalam dua tahun fokus dan bisa meningkatkan efisiensi. Tahun lalu US$ 800 juta, 2016 sampai November US$ 2,8 miliar,” kata Dwi waktu itu.
Dwi bahkan mengatakan dampak dari langkah efisiensi itu mampu mendongkrak laba Pertamina yang di akhir tahun diperkirakan mencapai di atas Rp 40 triliun. Perolehan laba tersebut diklaim jauh lebih tinggi dari Petronas untuk pertamakalinya. Namun kini Yenni Andayani telah menjadi Plt Direktur Utama PT Pertamina (Persero).
Dan Dwi dicopot  bersama Wadirut. Yenni Yenni adalah sebagai Direktur Gas, Energi Baru dan Terbarukan PT Pertamina (Persero) pada 28 November 2014. Wanita kelahiran tanggal 24 Maret 1965 diangkat plt berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. SK 265/MBU/11/2014 tanggal 28 November 2014 dan SK No.Kpts-051/ C00000/2014-S0 tentang Tugas dan Wewenang Direksi dan Perubahan Garis Lapor Organisasi PT Pertamina (Persero). Yenni Andayani adalah lulusan Sarjana Hukum dari Universitas Parahyangan tahun 1988. Perjalanan karirnya dimulai sejak 1991 di PT Pertamina dan pernah dipercaya untuk memegang posisi sebagai Direktur Utama PT Nusantara Gas Company Services di Osaka, Jepang, Direktur Utama PT Donggi-Senoro LNG (2009-2012) dan Senior Vice President Gas and Power, Direktorat Gas PT Pertamina (Persero) (2013-2014).
Kini selamat berjuang Sang “Vu Van Qui” jangan patah arang meski kau kandas di Pertamina.
|AENDRA MEDITA ,GROUP EDITOR IN CHIEF MAJALAH ENERGYWORLD INDONESIA           

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.