Perusahaan Ilegal di Tambang Emas Poboya
ENERGYWORLD – Sistem perizinan di Indonesia umumnya memiliki berbagai masalah birokrasi, serta persyaratan perizinan yang memakan waktu dan mahal.
Permasalahan yang sering dijumpai pada proses perizinan industri berbasis ekstraktif atau lahan di antaranya penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan, perusahaan yang beroperasi tanpa set izin lengkap, izin hampir selalu kurang ditegakkan, dan mekanisme penanganan keluhan yang tidak berfungsi dengan baik, atau tidak ada sama semua.
Seringkali permasalahan eksplorasi tambang menuai yang terbesar adalah pada perusakan lingkungan hidup, yang kadang menjadi masalah klasik bila aparat setempat menjadi lugu dan polos seolah tak mengerti problem masalah demi pundi pundi emas yang terkadang diback up oleh oknum-oknum tertentu, sehingga masalah daerah tambang yang jelas menuai masalah pelik dipandang sebelah mata dan sulit dihentikan.
Kesulitan dalam memperoleh izin menyebabkan banyak perusahaan mulai beroperasi tanpa izin yang benar sesuai peraturan yang diperlukan, yang mengakibatkan hilangnya penerimaan negara dan pendapatan daerah setempat yang pada akhirnya memunculkan konflik area kawasan / tanah area pertambangan.
Menurut data dan informasi masyarakat, di Pertambangan emas Poboya memiliki puluhan perusahaan ilegal sarat ijin yang tak layak (ilegal) tanpa izin penuh atau hukum.
Keberadaan usaha Tambang ilegal sudah barang tentu menghilangkan pendapatan daerah yang harusnya menjadi aset daerah sekaligus dana reklamasi daerah tambang guna mencegah kerusakan yang lebih luas sekaligus menjadi anggaran buat kesejahteraan masyarakat wilayah tambang dan pembangunan daerah secara mandiri, akibat dari dari operasi yang tidak lengkap atau ilegal. (BERSAMBUNG)
