ENERGYWORLD.CO.ID, PONTIANAK -– General Manager Pertamina Marketing Operation Region VI Kalimantan, Yanuar Budi Hartanto menandatangani perjanjian kerjasama Elektronifikasi Pembelian BBM Secara NonTunai di seluruh SPBU di Pontianak dengan Kepala Kantor Perwakilan BI Kalimantan Barat, Dwi Suslamanto dan Walikota Pontianak, Sutarmidji, mengenai. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan Meltech Seminar di Aula Bank Indonesia, Jalan Ahmad Yani Pontianak.
Perjanjian kerjasama ini akan mempermudah koordinasi bagi seluruh pihak terkait, terutama bagi Pertamina kepada pemkot Pontianak dan Bank Indonesia dalam pengimplementasian pembelian non tunai di SPBU di Pontianak.
“Upaya menggalakkan program transaksi non tunai di SPBU adalah bentuk dukungan Pertamina atas Gerakan Nasional Non Tunai yang dicanangkan tahun 2014 lalu oleh Bank Indonesia.” Ujar Yanuar Budi Hartanto dlam rilisnya yang diterima ENERGYWORLD.CO.ID (EnergyWorldIndonesia), AHad, 17 September 2017.
“Dengan dukungan Pemerintah Kota Pontianak, diharapkan implementasi cashless di Pontianak dapat menjadi role model bagi kota-kota lain untuk mendukung implementasi pembayaran non tunai di SPBU.” lanjutnya.
Penggunaan uang elektronik di beberapa SPBU di Pontianak sudah mulai dipraktikkan pada bulan Juli kemarin di beberapa SPBU di Pontianak. Penandatanganan MOU ini juga menandai akan diterapkannya penggunaan uang elektronik di seluruh SPBU. Pada hari sabtu dan minggu, akan diberlakukan satu jalur khusus penggunaan uang elektronik. Berangsur- angsur setelah konsumen terbiasa, akan ditambah lagi penerapannya sebagai persiapan akan diberlakukannua transaksi non tunai di semua jalur SPBU di Januari 2018.
“Per Januari 2018, semua jalur di SPBU akan diberlakukan transaksi non tunai atau menggunakan e-money pada 21 SPBU di Pontianak,” ungkap Alicia Irzanova , Area Manager Communication and Relation Kalimantan.
Pertamina sebelumnya juga sudah mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi non tunai sebelum adanya kerjasama ini. Sejak Februari 2017, Pertamina secara nasional memiliki program Pertamina Fuel Lucky Swipe. Sebuah program yang merupakan rangkaian dari no surcharge atau setiap transaksi non tunai di seluruh SPBU Pertamina tidak lagi dikenakan biaya tambahan di 2.300 tersebar di seluruh Indonesia.
Pertamina juga akan memberikan hadiah berupa 9 mobil dan 30 motor bagi masyarakat yang sering bertransaksi non tunai di SPBU milik Pertamina
Penggunaan uang elektronik ini diharapkan mampu menjadi solusi mengurangi penggunaan cash dan jauh lebih praktis pada saat mengisi bahan bakar di SPBU. Alicia juga mengatakan, “Tidak perlu memakan waktu lama untuk melakukan transaksi menggunakan e-money dikarenakan langsung ditempel, tidak seperti uang kertas yang harus ditukar dan dicek keasliannya,” paparnya.
Masyarakat tidak perlu khawatir karena penggunaan uang elektronik ini tidak memiliki minimal transaksi. Untuk mendapatkan elektronik pun dapat dibeli di kantor cabang bank yang bersangkutan, modern market, dan SPBU. Sedangkan, untuk penambahan saldo dapat dilakukan di ATM, internet banking, modern market, dan beberapa SPBU.
Menurut data dari Bank Indonesia, tren transaksi nontunai di tahun 2017 melalui debet, transaksi belanja dan transfer, kartu kredit lewat transaksi belanja dan uang elektronik meningkat 14,54% meningkat atau 1,3 miliar kali lebih besar dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sekarang cenderung lebih memilih bertransaksi dengan praktis.
Ada tiga keuntungan dari less cash society. Pertama, transaksi ini lebih efisien dimana setiap orang tidak perlu repot membawa uang tunai kemana-mana untuk transaksi bisnis. Kedua, transaksi non tunai relatif tidak berbiaya mahal. Ketiga, transaksi non tunai lebih memudahkan untuk dilacak apabila terjadi tindak pidana.
Sosialisasi dan kampanye terus digalakkan melalui media masa, beberapa program promosi, ke instansi pemerintah, aparat kepolisian dan TNI, dan komunitas-komunitas terkait oleh Bank Indonesia bersama Bank yang bekerjasama seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan Bank Kalbar. |ATA/EWINDO