ENERGYWORLD.CO.ID – Kota ini klaim sebagai kawasan Smart City. Dan Gubernur dan Walikotanya suka berkicau di linimasa online terus tiap waktu. Tapi Transportasi Online dilarangnya. Kami mengutuip Laporan langsung Jurnalis dan pewarta foto Bandunghiji.com (bagian GROUP Media kami) bahwa ada sekitar 5.000 awak transportasi online melakukan aksi damai dan doa bersama di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin 16 Oktober 2017 ini.
Berikut adalah foto-fotonya:
dari laporan Kepala Unit Patroli Polrestabes Bandung Iptu Otong Rustandy berdasarkan surat pemberitahuan ke Polrestabes Bandung. Rencananya aksi akan dimulai pukul 7.00 WIB dan berakhir pukul 14.00 WIB.
Sebelumnya, Polrestabes Bandung dilaporkan akan menurunkan 3.000 personel guna mengamankan aksi itu.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, kepolisian akan melakukan pengamanan aski agar Kota Bandung tetap kondusif.
“Kami ingin bandung tetap kondusif. 3.000 personel siap diterjunkan. Terdiri atas 200 Anggota TNI, 1.500 dari Polda Jabar, 1.100 dari Polrestabes Bandung, dan sisanya berasal dari instansi lain seperti Dishub dan Satpol PP,” ucap Hendro.
Inilah ironisme kota Bandung yang meng klaim sebagai Smart City, nanum transportasi online dilarang. Jangan sampai jadi Stupid City dong seperti tuntutan para pendemo. Mana hati dan nuranimu wahai pemimpin? |AO/BHJ/ewindo