Home Ekbiz Corporate Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dapat Memperkaya Keragaman Energi Indonesia

Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dapat Memperkaya Keragaman Energi Indonesia

845
0

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dapat Memperkaya Keragaman Energi Indonesia. Schnieders dipromosikan menjadi Executive Vice President seiring pertumbuhan bisnis EPC di Asia

ENERGYWORLDINDONESIA – Rencana Indonesia untuk mengembangkan infrastruktur gas nasional, pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga gas menjadi satu langkah penting untuk memperkaya keragaman energi negara ini.

“Pembangkit listrik tenaga gas dapat memberikan fleksibilitas lebih besar dalam mengatur kebutuhan jaringan listrik waktu puncak dan luar-waktu puncak, sementara kemajuan teknologi memungkinkan fasilitas gas ditingkatkan untuk pembangkit beban dasar (base load generation),” demikian Jim Schnieders, Country Manager, Indonesia dan Director Black & Veatch EPC Power di Asia.

Schnieders baru-baru ini dipromosikan menjadi Executive Vice President seiring dengan kesuksesan Black & Veatch yang berhasil mengamankan dan melaksanakan peran bisnis utama dan EPC (engineeringprocurement dan construction) di sejumlah proyek pembangkit listrik berskala besar di seluruh Asia Tenggara.

Perusahaan ini juga telah masuk dalam daftar perusahaan yang dapat mengikuti tender proyek EPC untuk pembangkit listrik bertenaga gas semua skala di Indonesia, termasuk proyek dengan skala di bawah 25 megawatt (MW) hingga lebih dari 300 MW. Perusahaan juga telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti tender proyek-proyek EPC turbin gas dan mesin gas, baik yang siklus terbuka (open cycle) ataupun siklus kombinasi (combined cycle), berdasarkan pemberitahuan yang diterima dari PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Bersamaan dengan semakin banyaknya pasokan gas dari Australia dan Amerika Utara ke Asia dalam beberapa tahun ke depan, harga gas alam diperkirakan tetap relatif rendah sehingga mendorong pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga gas lebih banyak.

“Di seluruh Asia Tenggara, perubahan paling signifikan yang akan kita lihat adalah kemungkinan peningkatan pengembangan combined cycle skala besar yang akan membantu ekonomi untuk memperkaya keragaman  energi mereka. Batubara tetap menjadi pertimbangan karena beberapa negara terus berupaya untuk memenuhi elektrifikasi, di samping itu, kami juga mendapat banyak perusahaan yang membutuhkan saran tentang bagaimana cara terbaik dalam mengintegrasikan energi terbarukan, “kata Schnieders.

Namun demikian, infrastruktur pipa gas masih relatif belum dikembangkan di Indonesia. Infrastruktur gas alam cair (LNG) menghadirkan opsi alternatif untuk menghindari ketergantungan pada jaringan pipa dalam mendistribusikan gas sehingga mengurangi keseluruhan biaya dan waktu untuk membangun infrastruktur gas. Negara maritim yang sedang berkembang seperti Indonesia juga memiliki kesempatan untuk merencanakan terminal penerimaan LNG terintegrasi yang dikombinasikan dengan pembangkit listrik tenaga gas.

“Pengangkutan gas hemat biaya ke pusat permintaan merupakan tantangan signifikan yang dihadapi para perencana di sektor gas di Indonesia,” ujar Rochman Goswami, Managing Director Black & Veatch untuk bisnis Oil & Gas di Asia. “Mengembangkan terminal penerimaan LNG dengan pembangkit listrik combined cycle sebagai sebuah proyek gabungan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ekonomi.” |AEN/EWINDO

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.