ENERGYWORLD.CO.ID – Dalam Pemberitahuan Rencana RUPS Luar Biasa Perseroan yang dikutip dari laporan keterbukaan Bursa Efek Indonesia bahwa PT Perusahaan Gas Negara (PGN) akan segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 25 Januari 2018 di Grand Ballroom-Hotel Four Seasons, Jakarta.
Pemberitahuan tersebut berdasarkan surat No. 014800.S/OT.02.00/PD0/2017 tanggal 12 Desember 2017.
Adapun agenda yang dibahas ada dua, yakni mengenai persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan, dan Perubahan Pengurus Perseroan. Agenda tersebut dipastikan untuk persiapan Holding Migas BUMN.
Yang berhak hadir dalam Rapat adalah Pemegang Saham Perseroan baik yang sahamnya dalam bentuk warkat maupun yang berada dalam penitipan kolektif yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.
Adapun dalam Holding Migas tersebut, nantinya perusahaan minyak dan gas milik negara akan dilebur dengan induk holding adalah PT Pertamina (Persero). PGN akan menjadi anak usaha Pertamina.
Dibentuknya Holding Migas tersebut dinilai akan memberikan banyak manfaat dan membuat pengelolaan gas bumi lebih terkonsolidasi, salah satunya adalah mencegah dualisme pengelolaan hilir gas bumi domestik.
Seperti diketahui, Pertamina memiliki anak usaha yang juga bergerak di bidang transportasi gas bumi seperti halnya PGN, yaitu Pertagas. Kedua perusahaan itu selama ini saling bersaing dan menimbulkan duplikasi pembangunan infrastruktur gas di berbagai tempat.
Dalam berbagai kesempatan, Kementerian BUMN telah menyampaikan skema pembentukan holding migas ini, yaitu saham seri B milik negara di PGN yang mencapai 57% akan dialihkan ke Pertamina. Sementara itu, 100% saham Pertagas akan dialihkan ke PGN.
Ramai dalam pusaran proses penggabungan dua perusahaan yaitu PGN dan PertaminaGas (PERTAGAS) dimana sebenarnya dua perusahaan ini kisruhnya sudah lama masalahnya adalah kasus satu lapak dua kepentingan ini makin panas sekarang ini. |RED/EWINDO
