PT Pertamina (Persero) mencatat peningkatan konsumsi LPG menjadi 27,8 ribu metrik ton atau naik 20% dari rata-rata harian. Sementara itu, pasokan bahan bakar kendaraan jenis Pertamax juga masih mencatat kenaikan.
Sejak puncak arus mudik pada akhir pekan lalu, penyaluran BBM jenis Gasoline dengan kandungan RON 92 ini naik hingga 45%.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito dalam siaran persnya (12/6/2018) menjelaskan, sebagian besar masyarakat sudah berkumpul di kampung halamannya. Seiring dengan itu, pemakaian LPG rumah tangga juga meningkat untuk menyiapkan sajian Hari Raya. Namun demikian pertumbuhan konsumsi LPG ini masih sesuai dengan perkiraan perseroan dan stok LPG aman.
“Secara rata-rata ketahanan stok LPG masih mencapai 17 hari. Ketahanan stok LPG Pertamina untuk masa Satgas Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 2018 masih di atas standar nasional yang dipersyaratkan yakni 11 hari.” ujarnya.
Untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi LPG di beberapa wilayah, Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) yang tersebar di seluruh Indonesia terus memantau permintaan LPG dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.
Berdasarkan data Satgas RAFI 2018, peningkatan penjualan LPG tertinggi sebesar 13% di wilayah MOR II (Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung), sebanyak 9% di MOR III (DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten), dan naik 8% di MOR VII (Sulawesi). “Kami menghimbau masyarakat untuk membeli LPG sesuai kebutuhan,” tandas Adiatma.
Sementara itu, tingginya penyaluran BBM menunjukkan aktivitas masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri yang masih padat. Selain untuk perjalanan mudik, aktivitas pemudik di daerahnya mulai terlihat.
Meski Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Pertamina menyediakan seluruh produk BBM Perseroan, gasoil jenis Pertamax masih menjadi pilihan. Berdasarkan kompilasi Satgas RAFI 2018, pasokan harian Pertamax hingga 12 Juni 2018 telah mencapai 25,8 juta liter. Padahal penyaluran rata-rata harian pada kondisi normal sebesar 17,8 juta liter Pertamax, atau naik hingga 45%.
“Pantauan kami, pengguna kendaraan lebih tertarik pada bahan bakar yang berkualitas untuk perjalanan mudik yang jauh. Karena BBM ini unggul dalam pembakaran dan mampu menjaga keawetan mesin dalam waktu lama serta penggunaannya lebih hemat,” jelas Adiatma.
Demi kenyamanan pemudik, Adiatma berpesan agar sebelum melakukan perjalanan jauh, pemudik sebaiknya mengisi penuh BBM pada SPBU wilayah keberangkatan. Apabila mengalami kesulitan atau membutuhkan informasi terkait BBM dan LPG, masyarakat dapat menghubungi Contact Center Pertamina 1 500 000.*(pcc/mang)