Home BUMN Direktur Utama PT Pertamina Dipanggil KKP Terkait Kasus Dugaan Suap PLTU Riau-1

Direktur Utama PT Pertamina Dipanggil KKP Terkait Kasus Dugaan Suap PLTU Riau-1

598
0
Dirut Pertamina Nicke Widyawati. (foto istimewa)

ENERGYWORLD.CO.ID – KPK akhirnya memanggil Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati terkait kasus dugaan suap PLTU Riau-1. Dia dipanggil sebagai saksi untuk tersangka Idrus Marham. “Dipanggil sebagai saksi untuk IM (Idrus Marham),” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Yuyuk Andriati kepada media, Senin (3/9/2018).

Merebaknya informasi dari 98 Institut Sayed Zainal Abidin adanya dugaan keterkaitan Nicke Widyawati mantan Direktur Perencanaan Strategis 1 PLN dalam pusaran kasus korupsi PLTU Riau 1 menarik dicermati dan harus menjadi fokus perhatian KPK mengembangkan informasi tersebut.

Apalagi setiap praktek korupsi dan “mark up” di PLN berujung pasti menyengsarakan rakyat banyak , karena akan menanggung beban tarif dasar listrik lebih mahal.

KPK harus menggali informasi lebih dalam motif kemunculan proyek PLTU Riau 1 bisa masuk dalam RUPTL thn 2016 – 2025 , termasuk adanya pertemuan Nicke Widyowati dengan Eni Saragih di Singapore pada tahun 2017 , dan rekaman CCTV di BRI Prime Lounge sepanjang tahun 2017 dan 2018 yang konon kabarnya sering digunakan untuk membahas proyek 35.000 MW oleh Direksi PLN dengan pengusaha IPP dan EPC serta elit elit Partai / Anggota DPR .

Adapun posisi Nicke Widyawati saat itu sebagai Direktur Perencanaan Strategis 1 yang membawahi divisi RUPTL ( Rencana Umum Pengadaan Tenaga Listrik ) adalah posisi penting yang paling menentukan bagaimana awal mula munculnya proyek PLTU Riau 1 dalam RUPTL 2016 – 2025 untuk proyek 35.000 MW yang sudah disetujui oleh Menteri ESDM saat itu pada 17 juni 2016 sesuai Keputusan Menteri ESDM nomor : 5899 K/20/MEM/2016.

Sehingga dgn masuknya proyek PLTU Riau 1 tentu atas tanggung jawab Direktur Pengadaan Strategis 1 baru bisa ditindak lanjuti oleh Direktur Pengadaan Strategis 2 Iwan Supangkat yang membawahi Divisi IPP ( Independent Power Producer ) untuk ditindak lanjuti proses bisnisnya dengan skema IPP atau EPC untuk mencari mitranya .

Dari proses bisnis di hulu ( perencanaan ) dan di hilir berupa eksekusi skema proyek dalam bentuk IPP atau EPC akan didapat benang merah peranan Sofyan Basyir sebagai Direktur Utama PLN dengan Direktur Perencanaan Strategis 1 Nicke Widyawati dan Direktur Perencanaan Strategis 2 Iwan Supangkat terkait kasus korupsi PLTU Riau 1 yang sedang disidik KPK dan telah menetapkan status tersangka serta sudah ditahan untuk Eni Saragih ( Anggota DPR Komisi VII dari Golkar ) , Johanes Sukoco ( Blackgold Natural Resources ) dan Idrus Markam mantan Menteri Sosial.

Selain itu, KPK memanggil CEO Blackgold Natural Resources Ltd Rickard Philip Cecil, Direktur Pengadaan Strategis 2 PT PLN Supangkat Iwan Santoso, dan Kepala Satuan IPP PT PLN M Ashin Sidqi. Mereka dipanggil sebagai saksi untuk Idrus.

Sebelumnya KPK telah menetapkan tiga tersangka. Mereka adalah Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih, pengusaha Johannes B Kotjo, dan mantan Menteri Sosial Idrus Marham.

Belakangan Eni Saragih juga bersaksi kepada KPK bahwa dirinya menyebut Dirut PLN Sofyan Basir terlibat dalam PLTU Riau-1 dan menerima sejumlah aliran dana. Dari sumber kami diperoleh kabar bahwa:

“SB dan RS akan jadi TSK..bahkan bakal ada ada reshuffle paska itu  NW juga kena sebagai Dir Pengadaan PLN,” kata sumber yang belum mau menyebutkan namanya. |AHM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.