ENERGYWORLDINDONESIA – CEO & President Director PT. Petro TNC International Iwan Ratman mengatakan bahwa dalam Kick-off Project Pembangunan Tangki Timbun dan Terminal BBM dari Petro TNC International tahap pertama di tiga lokasi yaitu Subang, Cirebon Jawa Barat, dan Penajam Kalimantan Timur.
“Peluncuran perdana Pembangunan Tangki Timbun dan Terminal BBM merupakan perjalanan panjang. Kami melihat bisnis ini akan menjadi kekuatan baru dalam mendukung industri migas tanah air.” ujar Iwan Ratman dalam Kick-off Petro TNC International yang berlangsung Senin 1 Oktober 2018 bertempat Hotel Mulia Jakarta
Kami ini membangun kekuatan baru dalam mendukung industri migas tanah air dengan semangat memperkuat Ketahanan Energi Nasional.
Dikatakan bahwa Petro TNC International akan membangun Tangki Timbun dan Terminal BBM di beberapa lokasi di Indonesia diantaranya tahap I adalah Subang, Cirebon, Penajam, Batam, Bangka, Bitung, Tuban, Kukar dan Ternate.
“Proyek pembangunan ini akan memperkuat stok BBM Nasional dan membantu pengadaan dan distribusi BBM kepada rakyat. Dengan semangat memperkuat Ketahanan Energi Nasional, Petro TNC International akan membangun Tangki Timbun dan Terminal BBM di beberapa lokasi di Indonesia diantaranya Subang, Cirebon, Penajam, Batam, Bangka, Bitung, Tuban, Kukar dan Ternate,”ujarnya.Proyek pembangunan ini akan memperkuat stok BBM Nasional dan membantu pengadaan dan distribusi BBM kepada rakyat. Kami juga akan meluncurkan beberapa proyek energi seperti kilang mini GTL, Oil refinery, Fuel trading dengan perkiraan investasi sebesar USD 16 Milyar. Semua proyek energi ini bertujuan utk memperkuat daya tahan energi bangsa ke depan, beber Iwan
Sementara itu Bupati Penajam Abdul Gafur Mas’ud mengatakan kami sebagai lokasi dimana Petro TNC International melakukan kegiatan Migas merasa gembira. “Karena ini akan membantu kekuatan ekonomi baru di daerah kami, dan kami juga terbuka semua kepada para investor untuk membangun usahanya,” ujar Gofur.
Acara bertempat Hotel Mulia ini acara menarik dimana akan investasi sebesar USD 16 Milyar, sayangnya Wakil menteri ESDM, Archandra Thahar, Kepala BPH Migas, Dirjen Migas yang sudah di undang tak hadir. Sementara itu hanya BKPM yang hadir.|AME