Setidaknya ada empat wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi (Mogas) yang tidak laku dilelang. Dari empat WK itu dua sudah bisa berproduksi dan dua masih eksplorasi.
Adapun WK yang produksi adalah Makassar Strait, dab Selat Panjang. Sedangkan WK Eksplorasi yaitu Southeast Mahakam, dan Andika Bumi Kita.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, empat WK yang tidak laku akan dilelang kembali. Yakni lelang pada tahap III 2018 ini.
“Bagi blok yang tidak laku, maka ada kemungkinan kami masukan dalam lelang tahap selanjutnya, yang akan dibuka, pekan depan,” kata Arcandra di kantornya, Senin (22/10/2018).
Arcandra mengatakan tak menutup kemungkinan lelang ini juga akan memasukan blok yang sudah atau sedang melakukan join studi. Hal ini dilakukan agar tahun 2018 ini bisa dintentukan siapa pemenangnya.
“Kami berharap pekan depan, mau ditutup before the end of the year. Jadi penentuan pemenang bisa segera,” ujar dia.
Dalam lelang itu, dia berharap para kontraktor memenuhi semua syarat dan ketentuan yang sudah tertulis. Sebab, bila tidak tentu kontraktor itu tidak akan memenangkan lelang tahap III.
Diketahui, dari enam WK Migas yang dilelang Kementerian ESDM, hanya dua WK yang lalu. Adapun dua WK yang laku adalah South Jambi B dan Banyumas.
Adapun WK Blok South Jambi B dimenangkan Hongkong Jindi Group (HJG), dan Banyumas dimenangkan Minarak Brantas Gas.
“Kami berharap para pemenang bisa menyelesaikan kontrak dengan segera. Agar bisa lebih cepet berproduksi. Tapi yang penting yang kami butuhkan adalah para kontraktor bisa meningkatkan produksi dan menemukan cadangan minyak baru,” ujar dia.
Dari enam WK yang dilelang yakni tiga WK produksi Makassar Strait, Selat Panjang, dan South Jambi ‘B’. Dan tiga WK Eksplorasi yaitu Southeast Mahakam, Banyumas, dan Andika Bumi Kita. Dari enam WK itu hanya dua WK yang laku. Dua WK yang laku ialah Sout Jambi B dan WK Banyumas. |jin/inl