Home BUMN “Pertemuan itu Tidak Ada” Tapi Ada Diantara SS, Jokowi dan Boss Freeport...

“Pertemuan itu Tidak Ada” Tapi Ada Diantara SS, Jokowi dan Boss Freeport Menjadi Misteri

454
1
Sudirman Said, Simon Sembirin dan Said Didu (berdiri) dalam Diskusi Publik & Bedah Buku “Mengelola Sumber Daya Alam, Menjaga Harkat Negeri”/AEN

ENERGYWORLD – “Pertemuan itu Tidak Ada” Tapi Ada Antara Sudirman Said (SS), Jokowi dan  Boss Freeport itulah misteri. Inilah kisah Sudirman Said yang nenarik soal perpanjangan Freeport. Hal ini terungkap dalam Diskusi Publik & Bedah Buku “Mengelola Sumber Daya Alam, Menjaga Harkat Negeri” yang berlangsung pada di resto kawasan Kebayoran Jakarta Selatan, Rabu (20/2).

Kisah ini menarik saat SS membeberkan pertemuan rahasia Jokowi dengan James R. Moffett di Istana Negara sehingga menjadi cikal bakal perpanjangan izin PT Freeport Indonesia.

Saat itu SS mengungkapkan Presiden pernah memanggil dirinya ketika dia masih sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), untuk bertemu dengan Chairman of the Board PT Freeport McMoRan Inc. James R. Moffett.

SS ini membuka tabir yang sudah lumayan lama ini mungkin di picu buku Simon F Sembiring yang banyak mengungkap tentang keganjilan kontrak Freeport. Kita tahu bahwa SS Kini adalah anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi sehingga nampaknya dia berani mengatakan dengan alasan saat ini terlalu banyak pencitraan.

Sudirman Said bersama Simon F Sembiring

Pertemuan SS yang berlangsung secara ‘diam-diam’ itu dilakukan di Kompleks Istana Kepresidenan pada 6 Oktober 2016. Pernyataan itu disampaikan Sudirman saat menceritakan kronologi lahirnya surat yang disebut-sebut sebagai cikal bakal perpanjangan izin PT Freeport Indonesia di tanah Papua pada 7 Oktober 2015. Sudirman membantah bahwa surat itu keluar atas inisiatifnya. Ini juga aneh surat tanggal 7 dijawab tanggal 7 ini mungkin yang ganjilnya.

Menurut SS, surat hanya bisa keluar saat itu atas perintah Jokowi selaku Presiden yang juga atasannya kala itu. “Begini cerita kronologinya tanggal 6 Oktober 2015. Jam 08.00 WIB, saya ditelepon ajudan Presiden untuk datang ke Istana. Saya tanya soal apa, dijawab tidak tahu. Kira-kira 08.30 WIB saya datang ke Istana. Kemudian duduk 5 sampai 10 menit, langsung masuk ke ruangan kerja Pak presiden,” jelas Sudirman.

SS mengungkap bahwa Pertemuan Rahasia Jokowi dan Bos FreeportSudirman Said. Pertemuan disebut Sudirman berlangsung secara rahasia. Bahkan Sekretariat Kabinet dan Kementerian Sekretaris Negara yang senantiasa mencatat jadwal Presiden pun tidak mengetahuinya. “Ada Setneg, Sekab tapi dibilang pertemuan ini tidak ada,” kata dia.

Sudirman Said /AEN

Ia pun menuruti pesan yang disampaikan asisten pribadi presiden. Kemudian, Sudirman masuk ke dalam ruang rapat di Istana Negara dan langsung kaget karena melihat Moffet telah duduk dengan Jokowi. Setelah masuk dan duduk, Sudirman langsung diminta oleh Jokowi untuk menyiapkan surat yang diperlukan oleh Moffet. “Tidak panjang lebar, Presiden mengatakan tolong disiapkan surat seperti apa yang diperlukan. Kira-kira kita ini menjaga kelangsungan investasi nanti dibicarakan setelah pertemuan ini,” kata Sudirman menceritakan apa yang disampaikan Jokowi. Sudirman Ungkap Pertemuan Rahasia Jokowi dan Bos FreeportJames Robert Moffett. SS juga mengatakan berkali-kali bahwa “Pertemuan itu Tidak Ada” artinya tak ada dalam catatan jadwal kesekretariatan Istana.

Di pertemuan itu, lanjutnya, Moffet menyampaikan draf tentang kelangsungan investasi PT Freeport di Indonesia. Tapi, Sudirman mengaku tidak mau dan memilih membuat draf yang posisinya lebih menguntungkan Indonesia.

“Saya bilang ke Moffet bukan begini cara saya kerja. Kalau saya ikuti drafmu, maka akan ada preseden negara didikte oleh korporasi. Dan saya akan buat draf yang melindungi kepentingan republik,” kata dia. Setelah draf selesai, dia pun kembali menemui Jokowi untuk menunjukannya. Jokowi, menurutnya, langsung setuju. “Saya katakan (ke Presiden) drafnya seperti ini dan saya belum tanda tangan.

Bapak dan ibu tahu komentar presiden apa? Presiden mengatakan, ‘lho begini saja sudah mau. Kalau mau lebih kuat yang diberi saja’,” kata dia menirukan ucapan Jokowi. Dengan demikian, lanjut dia, surat tanggal 7 Oktober 2015 itu bukan inisiatif dirinya. Melainkan atas perintah Jokowi. “Jadi draf yang saya punya ini aman tidak merusak,” ujar dia.

Dalam Diskusi itupun akhirnya bisa dipahami mantan Dirjen Minerba Simon F Sembirin makanya sempat binggung saat menjadi Dirjen kenapa Sudirman Said buat kontrak Freeport. Dan saat dijelaskan begitulah adanya. “Dalam buku saya jelas semua silakan baca buku saya,” ujar Simon yang menulis buku “Satu Dekade Nasionalisme Pertambangan” untuk mengungkap “Karut Marut Implementasi UU Minerba dan Divestasi Freeport Yang Penuh Jebakan”  |AEN/EWINDO

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.